PEKANBARU, KOMPAS.com - Salah satu keluarga dari pasien meninggal dunia karena virus corona di Provinsi Riau mendapat perundungan atau di-bully warga.
"Kami mendapat telepon dari salah satu keluarga pasien Covid-19 yang meninggal beberapa minggu yang lalu. Keluarga pasien tersebut masih merasakan stigma, dalam artian mendapat perundungan (bullying) oleh warga setempat," ucap Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (23/5/2020).
Baca juga: Kapolda Jatim Usir dan Ancam Copot Kapolsek yang Tidur Saat Rapat Covid-19
Indra menyesalkan perundungan kepada keluarga pasien itu.
Peristiwa ini harus menjadi perhatian bersama karena perundungan tidak boleh terjadi berulang-ulang.
Dia juga menegaskan bahwa siapa pun berisiko terjangkit corona, selama tidak mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Ingin Kelabui Polisi, Seorang Wanita Sewa Ambulans untuk Mudik dari Bali ke Jember
Karena itu semua pihak harus menjaga jangan sampai memberika stigma negatif apalagi melakukan perudungan terhadap pasien ataupun keluarga pasien Covid-19.
"Mem-bully itu tidak boleh sama sekali. Itu memang sudah keterlaluan," kata Indra.
Dia berharap tokoh masyarakat atau pemerintah setempat memperhatikan isu ini agar tidak terjadi berulang-ulang.
Hingga Sabtu, kasus positif Covid-19 di Riau berjumlah 110 kasus.
Rinciannya, 38 pasien dirawat, 66 pasien sembuh dan telah dipulangkan, dan 6 pasien meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.