Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDP Corona Meninggal Usai Melahirkan dengan Bantuan Dukun Beranak

Kompas.com - 23/05/2020, 16:04 WIB
Taufiqurrahman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Sebelum ditangani dokter kandungan, darah Uswatun dites. Hasilnya keluar dengan jenis golongan darah B.

Padahal, golongan darah Uswatun AB seperti saat melahirkan anaknya yang pertama.

"Pihak rumah sakit sudah salah memberikan hasil tes darah. Golongan darah Uswatun AB, hasil yang diberikan golongan B. Selain itu, ada keterangan bahwa berdasarkan rapid test hasilnya reaktif sehingga masuk PDP ringan," kata Zainal.

Karena pihak rumah sakit tidak bisa menangani persalinan, Uswatun harus dirujuk ke Surabaya.

Namun, Mulyadi, suami Uswatun menolak setelah berembuk dengan istrinya. Uswatun minta pulang dan mau melahirkan di rumahnya.

"Keluarga sudah membuat surat pernyataan terkait penolakan rujukan ke Surabaya dan memilih pulang. Keluarga tidak paham penjelasan rumah sakit mengapa harus dirujuk ke Surabaya," ungkap Zainal.

Zainal merasa kecewa karena selama di UGD, Uswatun tidak ditangani oleh dokter kandungan dan hanya ditangani perawat.

Lebih kecewa lagi, Uswatun dikabarkan positif Covid-19.

Setelah Uswatun pulang, pihak RSUD Smart Pamekasan meminta petugas Puskesmas Sopaah Kecamatan Pademawu untuk memantau kondisi Uswatun di rumahnya.

Tenaga kesehatan Puskesmas Sopaah yang datang ke rumah Uswatun, enggan menangani persalinan Uswatun karena sudah ada dukun beranak.

“Petugas Puskesmas sempat datang ke rumah Uswatun, tapi mereka enggan membantu persalinan karena ada dukun beranak. Namun jika terjadi apa-apa, disuruh ke Puskemas,” kata Zainal.

Sementara itu, Ketua Penanganan Covid-19 RSUD Smart Pamekasan, Syaiful Hidayat saat dikonfirmasi menjelaskan, penanganan Uswatun dilakukan di UGD.

Pada saat masuk UGD, dokter kandungan sedang sakit dan bersamaan dengan hari libur nasional.

Selama beberapa jam, pihak rumah sakit mencari dokter kandungan pengganti. Sehingga selama proses pencarian dokter itu, keluarga Uswatun merasa tidak dilayani dengan baik.

"Uswatun ini terdapat dua gejala. Pertama PDP ringan, kedua kemungkinan ada kelainan dalam persalinannya sehingga harus dirujuk ke Surabaya," ujar Syaiful Hidayat.

Namun, keluarga Uswatun, atas permintaan pribadinya yang dibuktikan dengan surat pernyataan, menolak untuk dirujuk ke Surabaya dan memilih untuk pulang.

"Keluarganya sudah tanda tangan atas kesadarannya sendiri, tanpa ada tekanan dari siapapun," ungkap Syaiful Hidayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com