BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, pasar tradisional dan pertokoan modern di Banjarnegara, Jawa Tengah, dipadati pengunjung.
Masyarakat seolah tak mengindahkan imbauan pemerintah untuk menghindari kerumunan. Mereka tetap beraktivitas seperti biasa dan menghiraukan protokol kesehatan.
Gugus Tugas Percerpatan Penanganan Covid-19 Banjarnegara memutar otak untuk menggugah kesadaran masyarakat agar menghindari kerumunan yang berpotensi menyebar virus corona baru.
Salah satunya, dengan mengarak lima 'peti jenazah corona' menggunakan dua kendaraan bak terbuka.
Petugas mengarak peti itu berkeliling kota selama tiga hari, 21-23 Mei 2020.
Baca juga: Viral, Video Petugas RS Minta Uang Rp 3 Juta untuk Pemulasaraan Jenazah PDP Corona
Petugas juga memberi imbauan menggunakan pengeras suara di pusat keramaian.
"Kami minta masyarakat untuk menahan diri, jangan berkerumun, segeralah pulang, karena virus corona masih ada dimana-mana. Sayangilah diri dan keluarga Anda," kata salah satu relawan di mobil tersebut.
Sementara itu, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan, peti jenazah itu merupakan simbol bahaya penyebaran Covid-19.
"Saya mohon masyarakat menjaga diri. Kita sudah dinilai baik dalam penanganan wabah corona. Pasien banyak yang sembuh, jumlah pasien juga terkendali. Jadi jangan rusak kondisi yang sudah bersama-sama kita bangun dengan baik sebelumnya," kata Budhi ketika dikonfirmasi, Sabtu (23/5/2020).