Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipecat Tidak Hormat Jelang Lebaran, 109 Tenaga Medis Itu Cari Keadilan

Kompas.com - 23/05/2020, 08:08 WIB
Rachmawati

Editor

“Ya sudah diberhentikan, saya yang menandatangi surat pemberhentiannya,” kata Ilyas, Kamis (21/5/2020).

Ia mengatakan sejak awal semua tuntutan yang diminta oleh para tenaga medis itu sudah diberikan termasuk insentif, rumah singgah, dan alat pelindung diri.

Baca juga: Penjelasan Jubir Covid-19 soal Pemecatan 109 Tenaga Medis di Ogan Ilir

“Insentif sudah ada, minta sediakan rumah singgah, sudah ada 34 kamar ada kasur dan pakai AC semua, bilang APD minim, APD ribuan ada di RSUD Ogan Ilir, silakan cek,” jelas Ilyas.

Menurutnya, aksi mogok kerja yang dilakukan para tenaga medis setara dengan desersi di militer.

“Kalau dalam militer mereka itu sama dengan desersi. Apa yang mereka tuntut, semua sudah ada, makser, sarung tangan, kaca mata, boot semua ada, apalagi? Insentif juga sudah ada mereka kerja juga belum kok, baru datang pasien corona sudah bubar enggak masuk, gimana itu,” jelas Ilyas.

Baca juga: Fakta 109 Tenaga Medis di RSUD Ogan Ilir Dipecat, Berawal dari Aksi Mogok Kerja

Ia juga mengatakan Pemkab Ogan Ilir akan mencari tenaga medis baru untuk menggantikan para tenaga medis yang dipecat itu.

“Tidak usah masuk lagi, kita cari yang baru, dengan 109 ini diberhentikan dengan tidak hormat tidak mengganggu aktivitas rumah sakit,” kata dia.

Ia juga memastikan pemecatan 109 tenaga medis tersebut tidak menggaggu pelayanan karena jumlah pasien Covid-19 di RSUD Ogan Ilir hanya 3 orang.

Baca juga: Pemecatan 109 Tenaga Medis RSUD Ogan Ilir, Bupati: Saya yang Menandatangani Suratnya

Sedangkan untuk pasien non Covid-19 diarahkan ke rumah sakit lain atau puskesmas.

Saat ini di rumah sakit tersebut ada 14 dokter spesialis, delapan dokter umum, 33 perawat berstatus aparatur sipil negara (ASN), dan 11 tenaga honorer.

Hal senada juga dikatakan oleh Direktur RSUD Ogan Ilir Roretta Arta Guna berapa waktu lalu.

Ia membantah tuntutan yang diminta oleh para tenaga medis. Ia mengatakan, para tenaga medis tersebut mogok kerja karena takut menangani pasien Covid-19.

“Mereka takut menangani pasien Covid-19, bahkan mereka lari jika melihat pasien Covid-19,” kata Roretta.

Baca juga: RSUD Ogan Ilir Ternyata Pecat 109 Tenaga Medis yang Mogok Kerja

Selain itu ia menyebut jika Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Ogan Ilir telah menyediakan rumah singgah bagi tenaga medis.

“Sudah kita siapkan rumah singgah sebanyak 35 kamar di Komplek DPRD Ogan Ilir,” katanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com