Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Usaha Daging yang Bertahan di Tengah Wabah Berkat Gerakan Sambatan Jogja

Kompas.com - 22/05/2020, 19:38 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Pada pekan pertama Lilis mendapat pesanan sebanyak 60 kilogram. Pada pekan kedua mendapat pesanan 40 kilogram, dan pekan ketiga meningkat jadi dua kuintal.

"Sebenarnya saya close order kemarin sudah dapat dua kuintal, tapi sampai saat ini masih banyak yang nanyain, ya sudah aku nambah kuota lagi," urainya.

Setelah pesanannya perlahan naik, pekerjanya pun tidak lagi bergantian.

Selain itu, Lilis dan suaminya bisa memberikan tunjangan hari raya kepada para pekerjanya.

"Mereka kan sistemnya upah perhari, jadi kalau mereka nggak kerja kan nggak dapat, kan kasihan. Alhamdulilah setelah masuk Sonjo mereka bisa bekerja dan mendapat tambahan pendapatan," bebernya.

Baca juga: Hotel dan Restoran di Yogyakarta Berencana Kembali Buka pada Awal Juni

Menurutnya, di grup Sonjo banyak penjual juga. Mereka saling membantu untuk membagikan informasi soal dagangan masing-masing.

"Misalnya, oh ada teman yang julan ini nanti saya bantu share, mereka juga share produk saya. Jadi bisa menyebar luas," kata Lilis.

Para penjual di grup Sonjo juga saling memberi masukan, sehingga mereka bisa berkembang secara bersama-sama.

"Kemarin dikasih masukan untuk bikin flyer yang bagus, Saya belajar semalam membuat flyer dan jadi terus menyebar ke mana-mana," ungkapnya.

Baca juga: Yogyakarta Susun Protokol New Normal, Siap Sambut Wisatawan setelah Corona

Lilis mengaku banyak belajar di grup Sonjo, terutama terkait memasarkan produknya melalui media online.

Sebab selama ini Lilis dan suami belum merambah memasarkan via online.

"Ke depan ingin belajar cara online, ya pelan-pelan lah karena kondisinya baru seperti ini. Dari Sonjo saya melihat yang terasa itu saling membantu, saling share, saling menawarkan padahal bukan produk kita, kedua ya belajar pemasaran digital," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com