Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Usaha Daging yang Bertahan di Tengah Wabah Berkat Gerakan Sambatan Jogja

Kompas.com - 22/05/2020, 19:38 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Pasangan suami istri Herdyan Vandra Widyanggara dan Lilis Cahyareni termasuk salah satu pengusaha yang sempat terpuruk saat wabah virus corona merebak di Indonesia.

Usaha penjualan daging sapi yang sudah mereka geluti puluhan tahun nyaris berhenti karena permintaan menurun drastis.

Dalam keadaan normal, pasangan suami istri yang tinggal di Dusun Sebayu, Desa Triharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini bisa menyalurkan satu ton daging.

Baca juga: Kisah Dosen UGM Bangun Gerakan Kemanusiaan Sambatan Jogja, Hadapi Corona Bergerak Lewat WA

Menurut Lilis, kebanyakan konsumennya adalah hotel dan restoran.

"Awal tahun Januari, Februari itu memang sudah menurun. Terasa sekali dampaknya sekali itu saat WFH (work from home/kerja dari rumah) dan semakin diperketat itu, hotel-hotel kan tutup, restoran masih ada beberapa tapi tidak seperti biasanya, catering tutup," kata Lilis saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/05/2020).

Penurunan permintaan sampai membuat pengusaha daging ini mengubah pola kerja lima karyawannya.

Lilis mengaku terpaksa mengurangi jam kerja karyawannya karena tidak sampai hati jika harus memberhentikan mereka.

"Jadi gantian dua orang, satu memotong satu mengirim," kata Lilis.

Baca juga: Cerita Edy Dikarantina 14 Hari Sebelum Menikah, dari Bojonegoro Isolasi Mandiri di Sekolah TK Yogyakarta

Harapan mulai muncul ketika Lilis yang juga berkerja di salah satu rumah sakit menawarkan daging dagangannya ke teman-temannya lewat pesan singkat.

Pesan Lilis kemudian menyebar hingga akhirnya sampai ke grup WhatsApp bernama Gerakan Kemanusian Sambatan Jogja (Sonjo). Belakangan, dia juga dimasukkan ke dalam grup obrolan selular itu.

"Saya baru tiga Minggu di grup Sonjo, satu minggu pertama saya share, open pre-order. Lumayan banyak yang WA pesan, saya juga lumayan kaget waktu itu," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com