Untuk diketahui, jerapah merupakan satwa endemik Afrika dan spesies hewan tertinggi yang hidup di darat.
Baca juga: 2 Wisatawan Jerman Terjebak 2 Bulan di Raja Ampat karena Ada Karantina
Jerapah jantan dapat mencapai tinggi 4,8 sampai 5,5 meter dan memiliki berat hingga mencapai 1.360 kilogram.
Jerapah betina biasanya sedikit lebih pendek dan lebih ringan.
Sementara itu, Marketing Manager Bali Safari Park Inneke Ficianirum menjamin seluruh satwa mendapatkan perawatan di tengah wabah Covid-19 ini.
Meski ditutup sementara sejak 23 Maret 2020 lalu, program konservasi satwa tetap berjalan di Bali Safari seperti pengembangbiakan satwa dan perawatannya.
Satwa-satwa tetap diberi pakan secara rutin dan normal. Kondisinya pun selalu dimonitor tim medis.
Terlebih lagi, satwa hamil yang wajib mendapatkan perawatan esktra demi kesehatan bayinya.
Kemudian, para perawat satwa, tim medis, dan kurator tetap bekerja disesuaikan dengan prosedur tanggap Covid19.
Mereka diwajibkan mengenakan masker, menjaga kebersihan.
"Kami juga rutin menyemprotkan cairan disinfektan di seluruh area Bali Safari & Marine Park," kata dia.
Baca juga: Ada 16 Tenaga Medis RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar Positif Corona
Untuk biaya perawatan dan pemeliharaan satwa, Bali Safari & Marine Park selama penutupan sementara ini masih dapat ditanggung oleh manajemen.
Meski demikian, pihaknya juga menerima donasi dan bantuan dari seluruh lapisan masyarakat.
Selain dana, donasi yang diterima juga berupa pakan satwa atau obat-obatan.
"Kebanyakan donasi dari komunitas ya, dari relasi juga," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.