Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus DBD Meningkat, Sekolah dan Kantor Diduga Jadi Sarang Nyamuk

Kompas.com - 21/05/2020, 15:15 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KARANGASEM, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mengingatkan masyarakat agar mewaspadai peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Dinkes Karangasem Gusti Bagus Putra Pertama mengatakan, kasus DBD di wilayah itu meningkat dibanding tahun lalu.

Baca juga: Viral, Video Pria Jual Blender Sambil Menangis di Pinggir Jalan karena Tak Punya Uang Beli Beras

Ia menduga, nyamuk berkembang biak di gedung sekolah atau perkantoran yang tak dipakai selama pandemi virus corona baru atau Covid-19.

"Ini di Karangasem tidak musim hujan jadi kita curiga dari dalam ruangan karena sekolah atau kantor libur. Karena di luar rumah enggak ada genangan," kata Bagus saat dihubungi, Kamis (21/5/2020).

Sebanyak 97 kasus DBD tercatat di Karangasem dari Januari hingga Mei 2019.

Jumlah itu meningkat menjadi 499 kasus pada periode yang sama di 2020. Beruntung, tak ada penderita DBD yang meninggal di Karangasem.

Menurutnya, peningkatan kasus DBD juga disebabkan mandeknya program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) karena pandemi virus corona baru atau Covid-19.

Karena peningkatan kasus DBD, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Desa juga diminta menyosialisasikan pemberantasan sarang nyamuk.

"Kita terbentur dengan physical distancing. Sebelum ada kasus ini (Covid-19) jalan PSN desa. Sekarang langkah sosialisasi memanfaatkan satgas desa dan gotong royong Covid-19. Kita door to door," kata dia.

Baca juga: Heboh Suara Dentuman Misterius di Bandung, BMKG: Bukan dari Petir atau Gempa

Dinkes Karangasem juga meminta satgas desa rutin memantau bangunan sekolah yang tak terpakai karena siswa diliburkan. Satgas diminta menguras bak mandi dan genangan air yang ada di bangunan itu.

Dinkes Karangasem juga mengaktifkan kembali juru pemantau jentik (Jumantik) dan melakukan fogging atau pengasapan untuk memberantas sarang nyamuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com