Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrak Truk, Pengendara Scoopy Tewas, Masih Peluk Serangkai Bunga

Kompas.com - 21/05/2020, 09:47 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Seorang pemuda tewas dalam tabrakan yang melibatkan motor Honda Scoopy AB 5414 YX dan truk Hino B 9801 UVE di Kilometer 22 Jalan Wates-Jogjakarta, masuk wilayah pendukuhan Kalimanur, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Kecelakaan maut itu terjadi Rabu (20/5/2020), antara pukul 21.30-22.00 WIB. 

Pengendara Scoopy bernama Okta (23 tahun) asal Kalurahan Wates, meninggal dunia dalam tragedi itu. Motor yang dikendarai remuk, hampir tidak berbentuk. 

“Pengendara sepeda motor meninggal dunia dengan beberapa luka. Motornya ringsek,” kata Kepala Unit Laka Lantas Kepolisian Resor Kulon Progo, Inspektur Satu Polisi, Agus Kusnendar melalui pesan singkatnya, Kamis (21/5/2020). 

Baca juga: Pengemudi Sedan Nyaris Tabrak Polisi Saat Patroli PSBB, Ternyata Bawa Sabu

Peristiwa terjadi di jalan besar lintas provinsi, dekat tugu peringatan agar “hati-hati di jalanan” berupa patung mobil ringsek. Simpang tiga Tugu Pensil  tidak jauh dari tugu mobil ini.  

Jalan lintas provinsi terbentang dari barat menikung ke kiri arah utara. Jalan itu 4 jalur dan terlihat sangat lebar. 

Agus mengungkapkan, Okta datang dari barat. Sebaliknya, truk melaju dari utara. 

Diperkirakan, pengendara motor  mengemudi hingga keluar marka, masuk jalur lain di mana truk Hino datang dari sebaliknya. Kecelakaan pun tidak terhindarkan. 

Scoopy menabrak truk yang dikemudikan Hasan (45), asal Bekasi. Motor ini hancur berantakan.

“(Sedangkan) supir tidak terluka, truk juga tidak mengalami kerusakan dalam kejadian ini,” kata Agus.  

Baca juga: Sopir Diduga Mengantuk, Truk Tabrak Pedagang Mi Ayam hingga Tewas di Kalideres

Okta mengalami trauma yang cukup berat akibat kecelakaan ini, seperti patah pada tulang paha kiri, lecet di dagu, tangan dan sekitar mata kanan, dan lebam pada sejumlah bagian tubuh dan leher. 

“Semua pengguna jalan harus hati-hati dan tetap konsentrasi. Patuhi rambu lalu lintas, seperti marka jalan dan pembatasnya,” kata Agus. 

Heru Mulyono (41), seorang anggota RAPI, turut membantu evakuasi Okta. Ia dan beberapa rekannya membawa korban ke RSUD Wates menggunakan mobil ambulan RAPI. 

Heru menceritakan, Okta masih dalam posisi menelungkup sebelum dievakuasi.

Ia masih mengenakan helm dan jaket. Ia terlihat mendekap serangkaian bunga (bouquet) aster dan suplir dalam posisi tertelungkup itu. 

Ambulans datang, korban segera dilarikan ke RSUD. Dia dibawa bersama rangkaian bunga yang dipeluknya.

“Dia seperti tidak mau melepaskannya,” kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com