Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Belanja Lebaran Kalahkan Ketakutan pada Virus Corona...

Kompas.com - 21/05/2020, 07:27 WIB
Rachmawati

Editor

Pedagang nonpangan diminta tutup lapak

Setelah apa yang disebut "lautan manusia" di Pasar Anyar saat pandemi dan PSBB di media sosial, Pemerintah Kota Bogor kemudian melakukan penertiban pedagang liar yang menjajakan dagangan nonpangan di pasar tersebut.

"Titik yang paling rawan di masa PSBB adalah pasar, ditambah lagi menjelang lebaran. Kita amati ada arus warga yang datang berbondong-bondong untuk belanja baju lebaran," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya.

Dia menambahkan pihaknya akan membuat posko bersama hingga Lebaran nanti untuk memastikan kios-kios liar, terutama nonpangan, tetap tutup.

Baca juga: Kawasan Pasar Minggu Kini Macet Lagi....

"Bagi pelanggar akan berlaku sanksi dari PSBB, baik perwali maupun pidananya apabila melawan petugas," tegasnya.

Adapun Bogor memberlakukan PSBB hingga 26 Mei mendatang.

Sementara itu, Mal CBD Ciledug di Tangerang, Banten, disegel oleh Satpol PP pada Selasa (19/05), setelah viral video di media sosial mempertontonkan kerumunan massa yang berbondong-bondong berbelanja ke mal yang baru saja dibuka setelah sebulan lamanya tutup.

Kepala Satpol PP Kota Tangerang Agus Hendra mengatakan pihak pengelola mal CBD Ciledug terbukti melanggar ketentuan PSBB yang diperpanjang sampai 31 Mei 2020.

Baca juga: Masih Ada Kerumunan di Pasar Tanah Abang, Satpol PP Bakal Patroli

Kerumunan massa di pasar tradisional di sejumlah daerah menjelang Hari Raya Idul Fitri disoroti oleh Presiden Joko Widodo dalam ratas persiapan idul Fitri, Selasa (19/5/2020). Dia mengingatkan kembali mengenai protokol kesehatan.

"Saya melihat pasar-pasar tradisional saat ini sudah mulai ramai karena banyak masyarakat yang belanja dalam rangka persiapan hari raya, saya ingin ini dipastikan ada pengaturan jarak yang baik, memakai masker, petugas di lapangan betul-betul bekerja untuk mengingatkan mengenai protokol kesehatan secara terus-menerus," ujar Jokowi.

Baca juga: Hari Pertama PSBB Palembang, Pasar Tradisional Masih Padat

Kasus berpotensi bertambah

Anggota TNI AD bersama Satpol PP Kota Bogor mengatur arus lalu lintas di kawasan Pasar Anyar, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/05) ANTARA FOTO/Arif Firmansyah Anggota TNI AD bersama Satpol PP Kota Bogor mengatur arus lalu lintas di kawasan Pasar Anyar, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/05)
Akan tetapi, kerumunan massa di pasar dan pusat perbelanjaan berisiko meningkatkan terjadinya kasus Covid-19.

Pakar matematika epidemiologi Nuning Nuraini, yang juga bagian dari tim SimcovID yang membuat permodelan kasus Covid-19 di Indonesia, menyebut meski PSBB diterapkan di sejumlah wilayah, pada kenyatannya "sikap masyarakat cenderung normal" dan "amat sangat berpotensi untuk timbulnya penambahan kasus".

"Jadi kontak yang dilakukan antar individu yang memicu tingginya angkanya penyebaran," kata dia.

Baca juga: Satpol PP Sita Barang dan Beri Sanksi Puluhan Pedagang Pasar Tanah Abang

"Tidak usah menghitung pakai kalkulasi yang seperti apa, kita bisa sangat melihat bahwa kerumunan terjadi di mana-mana, dikhawatirkan bahwa kalau di tempat-tempat perbelanjaan, droplet bisa menempel di barangnya. Jadi, kita tidak tahu walaupun sudah pakai masker, physical distancing tidak dijaga, kemungkinan untuk terjadinya penyebaran jadi lebih tinggi," ujarnya.

Merujuk pada permodelan yang dilakukan tim SimcovID yang terdiri dari sejumlah peneliti dari berbagai perguruan tinggi, jika contact rate penduduk di atas 50%, bahkan kembali normal ke 100%, dia mengatakan "risikonya hampir pasti akan ada lonjakan kasus".

Ia memperkirakan imbas dari kerumunan massa ini akan terlihat pada peningkatan kasus 10 -14 hari ke depan, atau sekitar awal Juni.

Baca juga: Bukan Sanksi, Satpol PP Tertibkan Kerumunan dengan Cabut Pentil Kendaraan di Pasar Jatinegara

Senada, pakar epidemiologi dari London School of Hygiene & Tropical Medicine Inggris yang saat ini meneliti Covid-19 di Indonesia, Henry Surendra, menjelaskan kerumunan massa di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan ini otomatis meningkatkan risiko terjadinya penularan Covid-19.

"Kemungkinan besar pasca lebaran nanti akan ada tren peningkatan kasus," ujarnya.

Dia menambahkan, jika paparan virusnya terjadi hari ini, diperlukan waktu tujuh hari ke depan untuk mengetahui berapa orang yang menjadi terinfeksi.

"Dengan catatan sampelnya bisa diperiksa dan diperoleh hasilnya di hari yang sama. Prediksi menjadi sulit karena lamanya diagnosis delay berbeda-beda di setiap daerah, tergantung kapasitas lab yang memeriksa sampel dari daerah tersebut," kata dia.

Baca juga: Gara-gara Corona, Tradisi Pasar Bandeng Terpaksa Ditiadakan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com