Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan Kepulangan, Remaja Tewas Minum Miras Campur Disinfektan

Kompas.com - 21/05/2020, 06:44 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Junet (18) remaja asal Desa Kamawakan, Kecamatan Loksada, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan tewas setelah mengonsumsi minuman keras campur disinfektan.

Kejadian tersebut berawal saat Junet yang tinggal di Rantau, Kabupaten Tapin pulang kampung.

Ia kemudian mengajak rekan-rekannya bertemu di Kantor Desa Kamawakan pada Minggu (17/5/2020) sekitar pukul 21.00 Wita.

Baca juga: Ayah dan Anak di Blitar Pesta Miras Oplosan, 8 Tewas dan 5 Orang Kritis

Di saat bersamaan, beberapa aparat desa sedang berkumpul dan sibuk membuat proposal untuk perbaikan jalan.

Satu jam kemudian, sekitar pukul 22.00 Wita, Junet dan tiga rekannya memanfaatkan pertemuan tersebut untuk pesata miras.

Mereka mencampur alkohol dengan minuman berenergi dan juga cairan disinfektan yang digunakan menyemprot lingkungan untuk mencegah penyebaran virus corona,

Baca juga: Tenggak Miras Oplosan, 7 Warga Tewas, Polisi Masih Tunggu Uji Laboratorium

“Informasi yang kami peroleh, mereka minum salah satu merek minuman energi dan mencampurnya dengan cairan disinfektan dan alkohol,” kata Kepala Desa Kamawakan, Ardani, Rabu (20/5/2020).

“Aparat kami tidak ada yang tahu, kalau mereka mencampurnya untuk diminum,” ungkap Kades.

Setelah pesta miras, empat remaja tersebut pulang ke rumahnya masing-masing.

Jelang tengah malam, Junet meminta Agus salah satu rekannya untuk mengantar ke rumah Rinto.

Baca juga: Di Lamongan, 2 Hari Pesta Miras Oplosan, 4 Orang Tewas dan Salah Satunya Wanita

Mereka pun lanjut mengobrol di rumah Rinto. Tak lama kemudian Junet mengeluh perutnya sakit. Tiba-tiba dia jatuh dan meninggal dunia.

“Saat asyik ngobrol itu, tiba-tiba Junet merasakan perutnya mules, lalu langsung ambruk dan meninggal dunia,” kata Ardani.

Kondisi tersebut tak hanya dialami oleh Junet. Tiga rekannya yang ikut minum miras oplosan juga mengeluh sakit. Mereka kemudian dibawa ke Pukkesmas Loksada.

Karena kondisinya terus memburuk, Rabu (25/5/2020) sore, mereka dibawa RS H Hasan Basry. Dua orang dinyatakan kritis dan mendapatkan perawatan dari tenaga medis.

SUMBER: KOMPAS.com (Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com