Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Penangkapan Bahar bin Smith, Dijemput Brimob Bersenjata Lengkap, Masuk Sel Khusus Teroris

Kompas.com - 20/05/2020, 16:43 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Bahar bin Smith, yang merupakan terpidana kasus penganiayaan terhadap dua remaja kembali ditangkap pada Selasa (19/5/2020) dini hari.

Padahal, Bahar baru beberapa hari bebas setelah mendapat program asimilasi dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Namun, karena dinilai melangar ketentuan dalam menjalankan program asimilasi ia kembali ditangkap petugas dan jebloskan ke penjara.

Bahkan, program asimilasinya dicabut oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham.

Setelah dijemput petugas, Bahar langsung dijebloskan ke Lapas Khusus Gunung Sindur.

Di Lapas Gunung Sindur, Bahar menempati sel khusus one man on cell (straf cell) Blok A yang didominasi oleh tahanan teroris.

Kemudian, pada Selasa malam Bahar dipindahkan dari Lapas Gunung Sindur ke Lapas Kelas I Batu, Pulau Nuskambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan Rika Aprianti mengatakan, alasan  Bahar dipindahkan ke Nusakambangan murni untuk kepentingan pengamanan dan pembinaan sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap asimilasi yang telah diberikan.

Berikut fakta baru selengkapnya yang Kompas.com rangkum:

1. Kronologi penangkapan, dijemput Brimob bersenjata lengkap

Petugas tim gabungan menjemput terpidana kasus penganiayaan, Bahar bin Smith untuk membawanya ke Lapas Lapas Kelas IIA Gunung Sindur, Selasa (19/5/2020).Dokumentasi/Humas Ditjen Pemasyarakatan. Petugas tim gabungan menjemput terpidana kasus penganiayaan, Bahar bin Smith untuk membawanya ke Lapas Lapas Kelas IIA Gunung Sindur, Selasa (19/5/2020).

Sebelum dijemput pihak kepolisian, Bahar sempat mengisi pengajian usai shalat tarawih di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Sudah selesai (tarawih) malam itu jadi kita pengajian semuanya dari jam 9 dan setelah itu beliau istirahat sepulang ngaji," ujarnya salah satu santri bernama Karim saat ditemui Kompas.com beberapa jam setelah penangkapan Bahar bin Smith, Selasa.

Kata Karim, awal mula guru mereka dijemput oleh Brimob. Saat penangkapan, ada puluhan mobil berisi ratusan personil kepolisian lengkap dengan senjata layaknya hendak menyergap teroris.

Sambungnya, saat itu, suasana yang tenang, tiba-tiba menjadi mencekam karena kedatangan sejumlah petugas yang lengkap sambil membawa sniper.

"Ada 30 mobil, truk 5 selebihnya mobil pribadi brimob senjata lengkap beserta sniper. Saya saksi, saya palang pintu di sini dan langsung dua orang masuk ke sini tapi Kanit doang. Tiba-tiba polisi datang membawa habib. Saya juga nggak tahu apa masalahnya," ujarnya.

Bahkan, menurutnya, saat penangkapan tersebut, para santri dan warga sekitar mengaku nyaris terpancing ketika ratusan aparat gabungan menjemput Bahar bin Smith pada malam dini hari itu.

"Ya tahu sendiri kita santri yang namanya bela guru dan agama itu sudah siap mati dah. Kita enggak takut sama petugas yang membawa senjata saat habib dijemput, tapi karena habib dan kuasa hukum meredam, jadi kita terima saja," jelasnya.

Baca juga: Detik-detik Penangkapan Bahar bin Smith, Dijemput Brimob Bersenjata Lengkap

 

2. Dipindahkan ke Lapas Nusakambangan

Pintu masuk Pulau Nusakambangan di Dermaga Sodong, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Pintu masuk Pulau Nusakambangan di Dermaga Sodong, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Setelah dijemput oleh petugas, Bahar langsung dijebloskan ke Lapas Khusus Gunung Sindur.

Bahar ditempatkan di Blok A kamar 1.4 dengan tingkat keamanan super ketat atau high risk, kemudian ia dipindahkan ke Lapas Nusakabambangan.

"Iya benar (pindah penahanan) tadi malam jam 22.30 WIB," ucap Mulyadi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/5/2020).

Menurutnya, pemindahan itu atas perintah dari kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat.

Untuk alasannya kenapa dipindahkan ke Nusakambangan, kata Mulyadi, bisa ditanyakan ke Kanwil.

"Saya enggak tahu," ujarnya.

"Yang jelas Bahar saat dipindahkan dikawal oleh polisi, Dirjen pas dan dari Lapas kita semua kurang lebih 10 orang," tambahnya.

Baca juga: Bahar bin Smith Dijemput Seperti Teroris, Santri: Kita Enggak Takut Sama Petugas yang Bawa Senjata, tapi...

 

3. Alasan keamanan Bahar dipindahkan ke Nusakambangan

Puluhan orang melakukan aksi protes penahanan Bahar bin Smith di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas llA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (19/5/2020).KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Puluhan orang melakukan aksi protes penahanan Bahar bin Smith di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas llA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (19/5/2020).

Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan Rika Aprianti mengatakan, alasan dipindahkannya Bahar ke Nusakambangan murni untuk kepetingan pengamanan dan pembinaan kepada Bahar.

Pemindahan itu, sambungnya, sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap asimilasi yang telah diberikan.

Pasalnya, setelah ditangkap dan ditahan di Lapas Gunung Sindur pada Selasa dini hari, kata Rika, simpatisan pendukung Bahar berkerumun di Lapas Sindur memaksa untuk bertemu dengan Bahar.

"Simpatisan berkerumun, berteriak-teriak, dan melakukan tindakan provokatif yang menyebabkan perusakan fasilitas negara berupa pagar lembaga pemasyarakatan," kata Rika, Rabu.

Tak hanya itu, simpatisan dalam jumlah besar yang datang ke Lapas Sindur untuk bertemu dengan Bahar juga melanggar protokol penanganan Covid-19 dan dikhawatirkan dapat menyebabkan penyebaran Covid-19.

"Merujuk pada kondisi tersebut, Kalapas Khusus Gunung Sindur telah berkoordinasi dengan Kakanwil Jawa Barat, yang selanjutnya disetujui oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, untuk Habib Bahar Bin Smith ditempatkan sementara waktu di Lapas Klas I Batu Nusakambangan," ujar Rika.

Baca juga: Alasan Keamanan, Penahanan Bahar Smith Dipindah ke Nusakambangan

 

4. Bahar tempati lapas one man one cell di Nusakambangan

ilustrasi penjara(Shutterstock)KOMPAS.COM/HANDOUT ilustrasi penjara(Shutterstock)

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas I Batu sekaligus Koordinator Lapas se- Nusakambangan Erwedi Supriyatno mengatakan, Bahar tiba di Dermaga Wijayapura Cilacap, Rabu (20/5/2020) sekitar pukul 06.00 WIB.

Pemindahan Bahar, kata Erwedi, mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan petugas Lapas Gunung Sindur.

"Terus langsung menyeberang ke Nusakambangan menuju Lapas Batu, sampai Lapas Batu sekitar pukul 06.35 WIB," kata Erwedi melalui pesan singkat.

Dijelaskan Erwedi, Lapas Batu menerapkan sistem super maximum security. Setiap narapidana, sambungnya, menempati satu ruang tahanan atau one man one cell.

"Lapas high risk SOP-nya seperti itu, bentuk bangunan one man one cell," jelas Erwedi.

Baca juga: Bahar bin Smith Tempati Lapas One Man One Cell di Nusakambangan

 

5. Kuasa hukum pertanyakan Bahar masuk sel khusus teroris

Puluhan orang melakukan aksi protes penahanan Bahar bin Smith di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas llA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (19/5/2020).KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Puluhan orang melakukan aksi protes penahanan Bahar bin Smith di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas llA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (19/5/2020).

Saat masih ditahan di Lapas Gunung Sindur, Bahar menempati di sel khusus one man on cell (straf cell) Blok A yang didominasi oleh tahanan teroris.

Terkait itu, kuasa hukum Bahar bin Smith, Aziz Yanuar mempertanyakan alasan kliennya ditahan di rumah tahanan khusus kasus tindak pidana terorisme.

Bahkan, pihaknya sempat membuat aksi di depan Lapas Gunung Sindur meminta Bahar untuk dibebaskan atau diizinkan untuk bertemu.

"Alasannya itu tadi kenapa di Gunung Sindur (tahanan teroris) kita enggak tahu karena tidak bisa masuk," kata Azis saat dikonfirmasi terkait perkembangan penangkapan kliennya, Selasa.

Kata Aziz, ada 50 orang yang ikut dalam aksi tersebut. Tapi tetap saja tidak bisa bertemu.

Baca juga: Bahar bin Smith Masuk Sel Khusus Teroris, Puluhan Orang Protes di Depan Lapas

 

(Penulis: Fadlan Mukhtar Zain, Afdhalul Ikhsan, Ardito Ramadhan | Editor : Aprillia Ika, Dony Aprian, Bayu Galih, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com