KARANGASEM, KOMPAS.com - Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Karangasem, Bali, mengaku, tak bisa tidur selama 14 hari saat karantina di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Karangasem.
Kepada petugas, ia mengaku selalu diganggu hantu saat malam hari. Sehingga, baru bisa tidur pada pukul 03.00 dan 04.00 Wita dini hari.
Akibat kurang istirahat, kondisinya menurun dan terlihat letih.
"Kondisi fisiknya letih terlihat dari tensi dan suhu tubuhnya. Katanya lihat makhluk halus, itu pengakuan mereka," kata Kepala Dinkes Karangasem, Gusti Bagus Putra Pertama, saat dihubungi, Rabu (20/5/2020) sore.
Baca juga: Dilarang Gubernur, Wali Kota Bima Justru Perbolehkan Warga Shalat Id di Masjid
Karena hari terkahir karantina, maka PMI tersebut dilakukan tes swab hasilnya diketahui positif Covid-19.
Putra mengatakan, kemungkinan besar PMI tersebut daya tahan tubuhnya menurun karena kurang istirahat. Sehingga ia terserang virus corona yang diduga sudah ada di tubuhnya.
"Kondisi setelah kami pantau ia kurang istrahat. Bisa saja daya tahan tubuhnya menurun sehingga positif. Virus sudah di tubuhya dan daya tahannya kalah," kata dia.
Setelah dinyatakan positif, pasien tersebut dibawa ke Rumah Sakit rujukan Covid-19 di Denpasar.
Ia menjelaskan, SKB Karangasem merupakan tempat pelatihan dan pendidikan para aparatur sipil negara (ASN).
Baca juga: Gubernur NTB Imbau Shalat Idul Fitri di Rumah dan Tutup Mal
Di tempat tersebut, ada 47 PMI yang dikarantina. Kini, semuanya telah berakhir waktu karantinanya.
Dari jumlah tersebut, 46 dinyatakan negatif dan hanya 1 dinyatakan positif.
Sementara itu, di Karangasem ada 30 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, 24 dinyatakan sembuh dan 6 masih dirawat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.