Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gentong Seribu" di Banyuwangi, Sumbangan hingga Rp 10 Juta untuk Warga Terdampak Covid-19

Kompas.com - 20/05/2020, 14:15 WIB
Rachmawati

Editor

BANYUWANGI – Warga Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi memiliki program Gentong Seribu untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.

Gentong Seribu adalah akronim dari Gerakan Gotong Royong Sedekah Seribu.

Dengan program ini, warga Kecamatan Sempu mengumpulkan uang secara rutin untuk membantu warga.

Menurut Camat Sempu Kholid Askandar, program ini sudah berjalan sejak tiga tahun lalu. Setiap minggu warga menyumbang dan hasilnya dikumpulkan di kas kecamatan.

Baca juga: Saat Bupati Banyuwangi Sapa Penyintas Covid-19: Jangan Stres

"Alhamdulillah, setiap bulan bisa terkumpul belasan juta, ya minimal Rp 10 juta. Dana ini lalu kami gunakan untuk membantu sesama. Misalnya yang ada warga miskin yang butuh sembako, ya kami beri. Yang rumahnya rusak, kami perbaiki. Pokoknya untuk meringankan warga miskin," kata Kholid dikutip dari rilis tertulis Pemkab Banyuwangi.

Selama masa pandemi Covid 19 ini, sumbangan Gentong Seribu diarahkan untuk warga yang juga terdampak.

Pihak kecamatan bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan, seperti Muslimat dan Anshor untuk mendata warga terdampak yang belum tersentuh bantuan.

Baca juga: Wilayah Sangat Luas, Banyuwangi Kini Punya 6 Rumah Sakit Rujukan Covid-19

"Kami cek mana warga yang benar-benar perlu diprioritaskan mendapat bantuan. Setelah data terkumpul dan divalidasi, kemudian bantuan langsung diantar ke masing-masing rumah. Bantuan sembako ini kami bungkus layaknya parcel," kata Kholid.

Kholid tidak menampik jika saat ini jumlah warga yang perlu mendapat bantuan terus bertambah.

Namun bantuan dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten sangat membantu warga yang terdampak.

"Nah, dana Gentong Seribu ini bisa kami gunakan untuk mereka yang belum sama sekali tersentuh dari skema bantuan yang ada. Belum lagi ada, sumbangan dari para ASN, jadi cakupan bantuan yang disalurkan lebih luas," jelasnya.

Baca juga: Cerita Dokter Perempuan di Garis Depan Penanganan Covid-19 di Banyuwangi, Dag-dig-dug Saat Pertama Ambil Swab

Kholid juga mengajak berbagai pihak termasuk penguasaha untuk bahu-membahu membantu warga.

“Saat pertama kali gencar-gencarnya covid 19, kami bekerjasama dengan para pemilik toko alat-alat pertanian. Kami membuat disinfektan dalam jumlah besar secara gratis dan disemprotkan di tempat-tempat umum,” tutur Kholid.

“Saya juga sangat berterima kasih dengan kepedulian para pengusaha disini. Mereka tak hanya menyalurkan bantuannya lewat posko, banyak juga yang langsung menyalurkan ke warga. Ada pula pengusaha yang menyumbang 3.000 masker,” kata Kholid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com