Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Tempat Rehabilitasi Narkoba di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 20/05/2020, 11:00 WIB
Firmansyah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Ketua Yayasan Kantong Informasi Pemberdayaan Kesehatan Adiksi (KIPAS) Merli Yuanda menyebutkan, pihaknya mengalami dilema mengelola rumah rehabilitasi pencandu narkoba saat pandemi Covid-19.

"Ada dilema yang kami rasakan, kami harus menolak calon residen (klien) atau orang yang harus direhabilitasi narkoba karena wabah Covid-19. Padahal secara manusiawi menolak klien tidak dibenarkan," kata Merli Yuanda saat ditemui Kompas.com, Rabu (20/5/2020).

Menurut Merli, pihaknya terpaksa harus menolak klien, karena standar protokol Covid-19 yang dimiliki sangat minim.

Baca juga: Ayah Perkosa Anak Tiri, Terungkap Saat Melahirkan di Kamar Mandi

Merli mengatakan, tanpa alat pelindung dan pemeriksaan kesehatan yang sesuai, pasien rehabilitasi yang baru malah bisa menularkan virus kepada pasien yang lama.

Saat ini, rumah rehabilitasi Yayasan Kipas Bengkulu bernama Rumah Anugerah memiliki 21 orang residen atau pecandu narkoba yang menjalani rehabilitasi.

"Banyak kegiatan rehabilitasi yang kami pangkas, terutama program-program luar ruang (outing), outbond. Sejak Covid-19, praktis semua kegiatan rehabilitasi dilakukan di rumah rehab saja. Kami khawatir satu saja residen terpapar, maka seluruh residen akan tertular," kata Merli.

Selain itu, pihaknya juga membatasi kunjungan keluarga.

Meski telah mengurangi intensitas pertemuan dengan orang luar, menurut Merli, ancaman terpapar Covid-19 masih saja mengintai rumah rehabilitasi tersebut.

"Kami tidak memiliki alat pelindung diri (APD), disinfektan, termasuk multivitamin untuk memperkuat imunitas para residen," kata dia.

Baca juga: Viral Video Polisi Petugas PSBB Menangis, Berharap Bisa Tes Swab

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com