Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Ibunda Bocah Penjual Jalangkote: Memang Anakku Sering Diganggu

Kompas.com - 20/05/2020, 08:56 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

 

PANGKEP, KOMPAS.com – Dahlia, ibu dari bocah korban perundungan, RL (12) warga Kampung Tala, Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep, mengaku anaknya memang sering diganggu saat berjualan Jalangkote keliling.

Namun, tidak pernah separah yang terjadi pada Minggu (7/5/2020) kemarin.

“Memang anakku sering diganggu. Mungkin karena keadaannya dia gemuk dan gemas, jadi sering diganggu. Anakku tidak pernah mengalami tindakan kekerasan, selain yang terjadi kemarin,” ungkap Dahlia, Selasa (19/5/2020).

Baca juga: Gubernur Sulsel Hadiahi Bocah Penjual Jalangkote Motor Listrik dan Beasiswa

Dahlia menceritakan, anaknya menjual jalangkote atas keinginan sendiri.

Bahkan, dia sering melarang jualan, jika mendengar anaknya kembali diganggu saat jualan keliling jalangkote.

“Saya biasa dengar info dari orang-orang, bahwa RL kembali diganggu. Bahkan saya sudah larang dia pergi menjual, tapi dia tetap mau pergi jualan,” katanya.  

Terkadang Dahlia mendengar keluh anaknya, jika tidak dibuatkan jalangkote oleh tantenya.

Saat tinggal di rumah tidak jualan, dia sering mengeluh dan bercerita kepada adiknya.

“Kalau tidak dibuatkan jalangkote oleh tantenya, tinggal mi di rumah. Kalau tidak jualan, dia biasa mengadu bilang tidak belanja ka lagi dan tidak ku kasi ki lagi uang mama,” tuturnya.

Setelah kejadian dirundung kelompok Firdaus, kata Dahlia, anaknya sempat bercerita kepada adiknya bahwa RL tidak belikan lagi popok.

“Dia bilang mau berhenti jualan, tapi tidak mau mengaku alasannya. Saya sementara buatkan sirup, karena RL sudah mau buka puasa. Ada juga sisa jualannya bakwan yang dia mau makan saat berbuka puasa,” ujarnya.

Dahlia baru tahu kasus perundungan yang menimpa anaknya ini setelah diberitahu nenek RL dan tetangga yang melaporkannya.

Bahkan, ada orang yang memperlihatkan video yang beredar perlakuan terhadap RL.

“Saya teriak-teriak, tapi saya tidak sanggup melihat sepenuhnya video tersebut. Saya saja tidak pernah pelakukan seperti itu anakku, kenapa orang tega memperlakukan demikian. Kasihannya anakku, sambil saya menangis,” ujarnya.

Dahlia mengaku telah memaafkan semua pelaku perundungan kepada anaknya, namun dia berharap proses hukum tetap berjalan agar ke depannya tidak ada kejadian serupa terjadi menimpa anaknya termasuk kepada anak-anak lainnya.

Baca juga: Iseng, Motif 8 Pelaku Merundung Bocah Penjual Jalangkote

Sebelumnya, beredar video seorang bocah RL (12) warga Jl Batu Merah, Kelurahan Tala, Kecamatan Tala yang menjajakan jalangkote dirundung, dipukuli dan dibanting kelompok pemuda di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Minggu (17/5/2020) sore.

Video ini pun viral di berbagai media sosial, membuat warganet geram dan mengecam ulah kelompok pemuda di Kabupaten Pangkep.

Polisi pun turun tangan langsung dan mengusut kasus perundungan bocah penjual jalangkote tersebut.

Delapan orang pelaku perundungan diamankan polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com