Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LBH Medan Minta Kapolrestabes Ungkap Kasus Pelemparan Bom Molotov

Kompas.com - 20/05/2020, 06:47 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Sumatera Utara, meminta Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko mengungkap kasus pelemparan bom molotov di kantor LBH Medan pada 19 Oktober 2019 lalu.

Wakil Direktur LBH Medan Irvan Saputra mengatakan, sudah tujuh bulan kasus tersebut mengendap tanpa kepastian.

Padahal, LBH Medan telah membuat laporan polisi pada 19 Oktober 2019 di Polrestabes Medan, dengan menghadirkan bukti dan saksi.

Baca juga: Kasirnya Positif Corona, Supermarket di Medan Lakukan Rapid Test Massal, Hasilnya 14 Reaktif

"Sudah tujuh bulan, Polrestabes Medan dan Polda Sumut belum dapat menemukan siapa pelaku, dalang dan motifnya. LBH Medan menilai dua Kapolrestabes Medan sebelumnya gagal dan tidak serius mengungkap kasus ini," kata Irvan kepada Kompas.com, Selasa (19/5/2020).

Menurut Irvan, sampai saat ini belum ada perkembangan signifikan atas laporan mereka.

Polrestabes Medan hanya sekali mengirimkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penelitian Penyelidikan (SP2HP) pada 29 Oktober 2019. Isinya menyatakan laporan telah diterima dan akan dilakukan penyelidikan.

"Jika tidak mampu diungkap, ini akan menjadi sejarah buruk di mata masyarakat. Ini tugas pertama Kapolrestabes Medan dalam memberikan rasa aman, nyaman dan penegakan hukum yang benar di Kota Medan," ucap Irvan. 

Baca juga: Pembeli Membludak, Pasar Murah Pemprov Sumut Akhirnya Ditutup

Seperti diberitakan, Kantor LBH Medan di Jalan Hindu Nomor 13, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal pada Sabtu (19/10/2019) dini hari.

Akibatnya, bagian atap kantor mengalami kerusakan. Saat kejadian, hanya petugas kebersihan Dony Siregar yang berada di dalam kantor.

"Mendengar ada keributan di luar, Dony keluar dan melihat beberapa orang sedang memadamkan api di atap kantor," kata Irvan.

Setelah api padam, Dony memanjat ke atap dan menemukan botol minuman warna hijau dengan sumbu kain di dalamnya.

Diduga kuat material tersebut merupakan bom molotov.

Seminggu sebelumnya, kasus pelemparan bom molotov oleh orang tak dikenal juga terjadi di Literacy Coffee.

Akibatnya, kaca jendela kafe yang sering dijadikan lokasi diskusi dan pertemuan para aktivis ini pecah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com