Ita ibu dari Agam mengatakan, pada Oktober 2018 lalu nomor Whatsapp (WA) putra pertamanya tersebut sempat aktif pada malam hari. Ia mencoba menghubungi namun tak juga mendapatkan jawaban.
"Dikirim pesan centang 2 di WA nya tapi tidak dijawab padahal online, sempat hidup selama tiga hari setelah itu nomornya tidak aktif lagi,"jelas Ita.
Sebagai seorang ibu, Ita sempat bermimpi Agam pulang ke rumah ketika putranya tersebut hilang.
"Ma..ma dia teriak seperti itu. Tapi anehnya Agam pulang tapi lewat pintu belakang," ucap Ita yang terlihat menahan tangis.
Tak jarang saat melewati kampus anak kesayangannya yang menjadi mahasiswa di Univesitas Indo Global Mandiri (IGM) Palembang, Ita pun terkadang menangis. Di mana anak sebaya Agam telah lulus.
"Kalau lewat sana diatas motor lihat anak-anak lain sudah lulus wisudah saya nangis, ingat Agam. Karena dia semestinya sudah tamat,"kenangnya.
Ita masih percaya jika Agam saat ini masih hidup. Dia akan terus mencari keberadaan terang dimana lokasi keberadaan mahasiswa Fakultas Ekonomi tersebut.
"Tiap sore juga kadang saya panggil Agam di depan rumah. Nak pulanglah, karena kata orang kalau dipanggil seperti itu insyaallah Agam pulang, "jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, enam orang pria asal Palembang yakni Kevin Kenzona Pratama alias Agam (19), Aditya Wiratama (20), Muhamad Ihsan (29), M Ali Topan alias Topan (33), Dian Wahyudi alias Cekok (27), dan Aat Hadi Yatna (24) hilang di Garut, Jawa Barat sejak tiga tahun.
Keenamnya itu berangkat dari Palembang menuju ke Garut untuk berlibur, namun tak kunjung pulang hingga saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.