YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Relawan BPBD dan PMI Gunungkidul, Yogyakarta, harus bekerja ekstra keras untuk pemakaman jenazah Covid-19.
Selama hampir 24 jam, mereka harus bekerja dan merelakan menyantap sahur dengan nasi sisa semalam.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Gunungkidul Surisdiyanto menceritakan ada dua tim dari BPBD dan PMI Gunungkidul yang bertugas menguburkan jenazah Covid-19.
"Setiap hari mereka siaga di Kantor BPBD Gunungkidul, jika diminta langsung berangkat menuju ke titik lokasi yang ditentukan," ujarnya saat dihubungi wartawan, Selasa (19/5/2020).
Baca juga: Pemakaman Jenazah PDP Corona Molor karena Ditolak Warga, Ini Kronologinya
Seperti biasa Senin (18/5/2020) mereka sudah siaga sejak pagi hari.
Cuaca tampak mendung di sekitar kantor yang berada di Bangsal Sewokoprojo.
Panggilan masuk untuk pemakaman jenazah pertama kali sekitar pukul 05.00 WIB seorang laki-laki berusia 56 tahun, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal di RSUD Wonosari.
Selama dua jam penuh, mereka bekerja untuk menguburkan jenazah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Tim kedua di hari yang sama juga berangkat sekitar pukul 06.00 WIB memakamkan PDP di Kecamatan Semin.
"Total dari hari Senin sampai hari ini tadi (Rabu 20/5/2020), ada 12 jenazah yang dimakamkan menggunakan standar Covid-19," kata Suris.
Baca juga: Pelanggar PSBB Sidoarjo Akan Dijadikan Relawan Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan