Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ayah Enggak Boleh Masuk Kamar, Ayah Membawa Virus"

Kompas.com - 19/05/2020, 12:04 WIB
Muhlis Al Alawi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Viralnya video perdebatan antara Bupati Madiun Ahmad Dawami dengan orangtua pasien positif Covid-19 di media sosial rupanya berdampak pada keluarganya.

Dua anak orang nomor satu di Pemkab Madiun itu sempat melarang Kaji Mbing, sapaan akrab Ahmad Dawami, untuk mendekat dan tidur di dalam kamar.

Anak-anak Kaji Mbing khawatir bila ayahnya mendekat dan tidur di kamar akan menularkan Covid-19.

Terlebih lagi, Kaji Mbing berulang kali turun langsung mengevakuasi warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca juga: Cerita Bupati Madiun Dihadang Orangtua Saat Jemput Paksa Santri Positif Corona

"Ayah enggak boleh masuk kamar dan jangan mendekat. Ayah membawa virus," cerita Kaji Mbing menirukan kalimat anaknya kepada Kompas.com, Senin (18/5/2020).

Kaji Mbing dilarang masuk kamar dan mendekat oleh anaknya saat pulang setelah berdebat alot dengan keluarga pasien positif Covid-19 yang menolak anaknya diisolasi di rumah sakit di Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Kamis (14/5/2020).

Kedua anaknya ini mengetahui aksi Kaji Mbing di Desa Sewulan dari pemberitaan televisi dan media online.

Mendengar keluhan sang anak, Kaji Mbing tidak memarahi kedua anaknya.

Ia menjelaskan dengan perlahan bahwa dirinya sudah mandi bersih dan selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan saat melakukan evakuasi pasien positif corona.

"Saya jelaskan kepada anak saya kalau ayah sudah mandi, ganti baju, dan sudah bersih semuanya. Jadi, tidak apa-apa kalau mendekat dan memeluk kalian,” kata Kaji Mbing.

Rupanya, pengalaman serupa tidak hanya dialami Kaji Mbing. Sejumlah petugas tim medis di Kabupaten Madiun acap kali mendapat perlakuan serupa.

Salah satu contoh, beberapa waktu lalu ada seorang istri petugas medis di Kabupaten Madiun yang tidak mau tidur dengan suaminya karena khawatir tertular Covid-19.

Tak ingin berkepanjangan, Kaji Mbing pun turun langsung menjelaskan kepada istri petugas medis tersebut.

Setelah mendapatkan penjelasan dan nasihat, istri petugas medis itu akhirnya mau kembali tidur sekamar dengan suaminya.

“Pengalaman seperti ini saya ceritakan kepada Forpimda dan warga saat ada pertemuan,” ungkap Kaji Mbing.

Cerita itu disampaikan agar masyarakat menghargai kinerja tim medis dan pemerintah yang harus banyak menanggung risiko saat menangani Covid-19.

Padahal, saat bertugas, tim medis selalu taat menjalankan protokol kesehatan Covid-19.

Belajar dari pengalaman yang dialami, suami Penta Lianawati itu bisa mendapatkan gambaran tekanan yang dihadapi tim medis dan anggota Gugus Tugas Covid-19 saat bekerja di lapangan dan ketika pulang ke rumah.

Baca juga: Bupati Madiun Izinkan Warga Shalat Idul Fitri Berjemaah, Ini Syaratnya

Untuk itu, Kaji Mbing mengimbau masyarakat bersama-sama menanggulangi penyebaran virus corona dengan disiplin menaati protokol kesehatan Covid-19.

Caranya dengan rajin mencuci tangan dengan air mengalir, memakai masker saat keluar rumah, serta disiplin menjaga jarak sosial dan fisik.

Menurut data Pemkab Madiun, total jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 21 orang hingga Senin (18/5/2020).

Rinciannya, lima orang asal klaster tenaga pelayanan Haji Surabaya (tiga di antaranya sudah sembuh) dan 16 pasien dari klaster Pondok Temboro di Magetan.

Sementara itu, jumlah PDP sebanyak 35 orang dan ODP sebanyak 322 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com