Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 3 Bulan, Transaksi Perdagangan Satwa Liar di Medsos Capai Ratusan Juta Rupiah

Kompas.com - 19/05/2020, 09:06 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

Menurut pria yang akrab disapa Dayat ini, pada umumnya agen penyakit (virus, bakteri, parasit) pada satwa liar tidak menimbulkan kematian, namun ketika agen penyakit tersebut berpindah (spillover) ke manusia, akan menjadi patogen alias menimbulkan sakit.

Spillover ini ada pemicunya, perambahan hutan, perdagangan satwa dan kuliner satwa liar,” kata Dayat.

Baca juga: Pemilik 2 Bayi Orangutan Diburu, Diduga Anggota Jaringan Perdagangan Satwa Liar

Dikatakan Dayat, penularan dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Langsung artinya penyakit tersebut ditularkan langsung dari hewan ke manusia. Contohnya rabies, anjing rabies menggigit manusia, dapat terjadi penularan rabies.

Sedangkan yang tidak langsung, berpindahnya agen penyakit tersebut melalui media, hewan maupun makhluk hidup lainnya (inang).

Bagaimana dengan Covid-19, apakah bersumber dari satwa liar?

Menurut Dayat, awalnya oleh para ahli menduga Covid-19 berasal dari satwa liar (kelelawar). Namun, setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, ternyata virus corona pada kelelawar berbeda dengan corona yang ada pada manusia.

Dikatakan Dayat, sampai dengan saat ini belum ada pernyataan resmi dari Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE: Office International des Epizooties), Covid-19 dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Bahkan laporan kejadian di beberapa negara yang ada justru adanya penularan dari Manusia ke Hewan. Sampai dengan saat ini terus dilakukan riset tentang penularan Covid-19 dari hewan terutama satwa liar ke manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com