Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Ingatkan Pemprov Maluku Sediakan Data Valid Penanganan Covid-19

Kompas.com - 18/05/2020, 21:12 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama BPKP Perwakilan Provinsi Maluku mengingatkan Pemerintah Provinsi Maluku untuk menyiapkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) untuk percepatan penanganan Covid-19 secara valid.

“Terkait DTKS, masih banyak pemda yang lalai, seharusnya di-update dua kali dalam satu tahun. Hal ini menjadi penting karena saat ini dibutuhkan untuk percepatan penanganan Covid-19,” ujar Kepala Koordinator Wilayah VII KPK Adlinsyah Nasution, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (18/5/2020).

KPK dan dan BPKP perwakilan Maluku mengingatkan Pemprov Maluku mengenai hal tersebut saat menggelar rapat koordinasi pemantauan penyaluran dana penanganan Covid-19 yang dilakukan melalui telekonferensi zoom webinar.

Terkait hal itu, Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang menyampaikan komitmen Pemprov Maluku untuk tertib anggaran, tepat guna, tepat sasaran, tepat administrasi dan sesuai ketentuan yang berlaku.

Baca juga: Imbau Masyarakat Shalat Id di Rumah, Ini Alasan Gubernur Maluku

Dia mengaku hari ini telah dilakukan penandatanganan MoU antara Pemprov Maluku, Inspektorat dan BPKP Perwakilan dalam rangka memberi rasa aman bagi para pelaksana pada OPD yang bertugas membantu penanganan Covid-19.

“Dengan besarnya anggaran penanganan Covid-19 ini ditambah proses pengadaan barang dan jasa (PBJ) yang di luar prosedur normal, kami sangat mengharapkan pendampingan dari Inspektorat dan BPKP Perwakilan dalam masa ini, sehingga tahun depan apabila ada pemeriksaan tidak menjadi masalah yang serius,” kata dia.

Kepala BPKP Perwakilan Provinsi Maluku Rizal Suhaili, menyampaikan bahwa selama masa pandemi BPKP telah membantu pemerintah daerah dalam penanganan kesehatan dan jaring pengaman sosial.

BPKP juga mencatat beberapa hal terkait langkah-langkah dalam penanganan Covid-19 di Maluku.

Meski begitu, Rizal mengakui bahwa pihaknya sejauh ini belum mendapat data kewilayahan di Provinsi Maluku.

“Berapa identifikasi kebutuhan belanja dalam rangka penanganan kesehatannya seperti, tidak ada data berapa kebutuhan masker se-Provinsi Maluku, sehingga tidak bisa dihitung berapa jumlah yang bisa di-cover oleh pusat dan berapa yang harus Pemda Maluku adakan,” kata Rizal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com