BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Kapolda Jabar dan Pangdam III Siliwangi untuk turun tangan kembali menertibkan kerumunan masyarakat selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Apalagi PSBB akan dilakukan secara proporsional menyesuaikan situasi daerah masing-masing.
Emil, sapaan akrabnya, menjelaskan pergerakan masyarakat kembali melonjak hingga 40 persen dalam tiga hari terakhir.
Baca juga: Berkerumun Lebih dari 5 Orang, Pemkot Bogor Bakal Denda Rp 50.000 hingga Rp 250.000
Padahal, sebelumnya aktivitas warga bisa ditekan hingga 20 persen untuk menyekat penularan Covid-19.
"Kami minta kepada Kapolda dan Pangdam agar lakukan siaga satu. Dari semua waktu ini, adalah Minggu ini, dari sekarang sampai Lebaran, karena potensi lalu lintas akan naik," ujar Emil di Gedung Sate, Senin (18/5/2020).
Emil mengamati, dalam dua hari terakhir pergerakan masyarakat kembali meningkat khususnya di pusat perbelanjaan.
Ia khawatir, kondisi itu membuka potensi penularan.
"Kita monitor dalam satu dua hari, orang belanja berbondong-bondong di pasar dan sebagainya. Ini jangan sampai keberhasilan Jabar di PSBB ini akan terganggu oleh dinamika jelang Lebaran," ungkapnya.
Baca juga: Pusat Perbelanjaan dan Pasar yang Langgar Jam Operasi Selama PSBB Kota Bekasi Bisa Disegel
Berdasarkan evaluasi PSBB Jabar, lanjut Emil, statistik penyebaran Covid-19 di Jabar sudah membaik secara signifikan.
Angka kasus positif cenderung menurun, yang biasanya menduduki peringkat kedua setelah DKI Jakarta kini Jabar berada di posisi ketiga setelah Jawa Timur.
Jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit pun terus menurun. Pada akhir April tercatat ada 430-an pasien per minggu, namun kini turun signifikan menjadi 200 pasien per minggu.
Ia pun banyak terima kasih kepada dokter dan tenaga kesehatan karena telah berhasil meningkatkan angka kesembuhan dua kali lipatnya.
Baca juga: Wali Kota Malang Ancam Cabut Izin Tempat Usaha yang Langgar Aturan PSBB
"Sehingga jumlah kasur atau bed di fasilitas kesehatan hanya dipakai 30 persen di Jabar ini. Jadi beban di rumah sakit menurun, hanya 30 persen yang digunakan untuk merawat orang sakit," ucap Emil.
Tak hanya itu, sejak PSBB diberlakukan angka kecepatan penyebaran Covid-19 di Jabar pun menurun. Dari satu berbanding tiga, kini menjadi satu berbanding satu atau satu orang berpotensi menularkan kepada satu orang.
"Sehingga kasus rata-rata di bulan April yang masih 40 kasus per hari, sejak dua minggu terakhir PSBB ini, di angka 21-an kasus per hari. Jadi kami boleh menyimpulkan bahwa PSBB di Jabar ini melengkapi PSBB Bodebek dan Bandung Raya, boleh dikatakan in mengalami keberhasilan siginifkan, kasus turun rata-rata 50 persen," jelasnya.
Baca juga: Di Tengah Corona, Ribuan Warga Berdesakan Antre Sembako di Rumah Gubernur Kaltim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.