DENPASAR, KOMPAS.com - Seorang pemuda berinisial MUB ketahuan berbohong menjadi korban begal oleh pecalang atau pengaman desa adat pada akhir April 2020.
Pengakuan tersebut sempat diunggah di Facebook hingga viral.
Kasubag Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi mengatakan, penyidik telah memeriksa MUB.
Baca juga: Viral, Foto Roxy Mall Jember Dipenuhi Pengunjung, Polisi Merasa Dipojokkan
Rupanya, MUB berbohong karena takut dimarahi oleh orangtuanya. Sebab saat itu ponsel yang masih dicicil oleh orangtuanya hilang.
"Perampokan tersebut sebenarnya tidak ada. MUB bohong kepada bapaknya karena takut dimarahi oleh bapaknya telah menghilangkan handpone yang masih dicicil oleh bapaknya," kata Sukadi dalam keterangan tertulis, Senin (18/5/2020).
Sukadi mengatakan, dua saksi lain telah diperiksa, yakni ayah MUB, berinisial BBB, dan IBP, pria yang mengunggah berita itu di Facebook.
Ngaku dirampok
Sukadi mengatakan, pada akhir April lalu, MUB kehilangan ponsel Oppo A3S di jalan.
Baca juga: Viral, Video Pria Bentak dan Tunjuk Wajah Anggota TNI Saat Ditegur Tak Pakai Masker
Namun. kepada bapaknya, ia mengaku dirampok di sekitar Jalan Teuku Umar, Denpasar, oleh seseorang yang mengaku pecalang. MUB juga mengaku dipukul oleh pelaku.
Beberapa hari kemudian, ayah MUB menghubungi IBP yang merupakan bos tempat bekerja anaknya.
"Menghubungi dengan maksud untuk memberitahukan kejadian yang ditimpa anaknya dan meminta gaji anaknya," kata dia.
Beberapa hari kemudian, IBP datang menjenguk dan percaya cerita perampokan tersebut.
Kemudian pada 9 Mei 2020, IBP mengunggah kejadian yang dialami MUB di Facebook hingga viral.
Sukadi mengatakan, MUB saat ini masih sebagai saksi. Pihak kepolisian masih mendalami kejadian ini untuk memastikan apakah ada unsur pidana atau tidak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.