KOMPAS.com - Kasus seorang bocah penjual jajanan jalangkote mendapat perundungan dari sekelompok pemuda di Pangkep, Sulawesi Selatan, menjadi viral di media sosial.
Setelah ditelusuri, korban bully berinisial RL (12), warga Jl Batu Merah, Kelurahan Tala, Kecamatan Tala.
Menurut polisi, berdasar keterangan yang diperoleh, RL mendapat aksi perundungan hampir setiap hari saat dirinya berjualan.
“RL memang dari keluarga tidak mampu, jadi dia harus membantu ayah dan ibunya mencari nafkah. Ya saat mencari nafkah itulah, RL sering di-bully dan dia tetap sabar hadapi orang-orang,” kata Paur Humas Polres Pangkep, Aiptu Agus Salim, saat dikonfirmasi, Senin (18/5/2020).
Baca juga: Orang Kaya Dapat, yang Meninggal Tercatat, Karut-marut Penyaluran BST di Nagan Raya Aceh
Agus menjelaskan, saat ini para pelaku perundungan telah diamankan di Polres Pangkep.
Satu orang bernama Firdaus (26), warga Jalan Tanete, Kelurahan Bonto-bonto, Kecamatan Ma'rang, yang melakukan pemukulan terhadap RL masih menjalani pemeriksaan.
Sementara itu, tujuh orang lainnya yang terekam video saat aksi tersebut terjadi, juga telah diperiksa sebagai saksi.
“Kasus ini masih dalam pemeriksaan penyidik Polres Pangkep. Sebentar akan diumumkan status kasus ini dan tersangkanya,” ungkapnya.
“Kasihan, sering di-bully oleh kelompok pemuda maupun anak-anak saat dia keliling berjualan jalangkote. Mungkin karena tubuhnya yang gemuk sehingga mendapat perlakuan itu. Tapi, kali ini sungguh kelewatan kelompok pemuda Firdaus yang kini sudah diamankan polisi,” ungkap Agus.
Baca juga: Kisah Pilu Bocah Penjual Jalangkote, Sering Dirundung Saat Jualan Bantu Orangtua Cari Nafkah
Seperti diketahui, RL mendapat perlakuan tidak manusiawi saat menjajakan jajanan pastel atau dikenal dengan nama jalangkote.
Dalam vide itu, RL dipukuli dan dibanting sekelompok pemuda di Minggu (17/5/2020) sore.
Video tersebut menjadi viral dan memancing emosi warganet yang mengecam ulah kelompok pemuda tersebut.
Polisi pun turun tangan langsung dan mengusut kasus perundungan bocah penjual jalangkote tersebut.
(Penulis: Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.