Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien "Rapid Test" Reaktif di Gunungkidul Akan Diisolasi di Hutan Wanagama

Kompas.com - 18/05/2020, 14:52 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

Adapun fasilitas seperti cuci pakaian, limbah medis sudah dipersiapkan, hingga makanan.

Disinggung persiapan Pemkab Gunungkidul untuk menampung warga dengan hasil rapid test reaktif yang lain, Immawan mengatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk pusat latihan tempur di Paliyan.

Namun, pusat latihan TNI satu bulan ke depan akan digunakan untuk kegiatan.

Kemungkinan, setelah kegiatan, komunikasi penggunaan di Paliyan akan dilanjutkan setelah kegiatan TNI selesai. Di sana bisa menampung 45-50 orang. 

Baca juga: Penumpang di Bakauheni Keberatan Bayar Rp 300.000 untuk Rapid Test

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawati mengatakan, pihaknya melakukan rapid test massal sejak tanggal 12 Mei lalu dan memeriksa 1163 orang dengan hasil reaktif ada 66 orang. Warga yang reaktif termasuk 30 tenaga medis.

"Dari pemeriksaan swab 30 tenaga medis 9 dinyatakan negatif, dan 21 menunggu hasil," kata Dewi. 

Perlu diketahui, Gunungkidul memiliki dua rumah sakit rujukan untuk menampung pasien Covid-19, yakni RSUD Wonosari dan RS Panti Rahayu.

Selain itu, RSUD Saptosari tengah dipersiapkan untuk menampung pasien positif dengan gejala ringan sembari menunggu izin sebagai rumah sakit keluar. 

Data Dinkes pada Minggu (17/5/2020) ini terdapat 150 orang tanpa gejala (OTG) yang reaktif rapid test.

Jumlah itu merupakan angka kumulatif. Sebelum pemeriksaan massal dilakukan, sudah ada sejumlah warga yang dinyatakan reaktif usai dilakukan rapid test.

Sebelumnya dilaporkan, sebanyak 9 pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh pada Sabtu lalu.

Total pasien sembuh saat ini mencapai 21 orang dari 29 kasus positif Covid-19 di Gunungkidul. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com