Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Daging Sapi Bercampur Tetelan Babi, Seorang Pedagang Diusir dari Pasar Bringin

Kompas.com - 18/05/2020, 12:42 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Seorang pedagang di Pasar Bringin, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, kedapatan menjual daging sapi bercampur daging babi.

Pedagang yang berasal dari Kabupaten Boyolali tersebut sudah dua tahun berjualan di Pasar Bringin.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Semarang, Heru Cahyono, mengatakan pengungkapan kasus ini berdasar laporan masyarakat yang curiga dengan daging sapi yang dicampur tetelan babi.

"Kejadiannya pada Kamis dan Jumat minggu lalu, dan selanjutnya dilakukan pengecekan oleh dinas pada Sabtu," jelasnya saat ditemui di kantornya, Senin (18/5/2020).

Baca juga: Daging Sapi Oplosan Babi Ditemukan di Pasar Bengkok, DKP Kota Tangerang: 2014 Pernah Terjadi

Pedagang tersebut diketahui sudah berjualan selama dua tahun di Pasar Bringin. Namun, dia berada di pasar pagi dan tidak di los.

"Jadi jualannya seperti mremo itu, dia area pasar tapi tidak terdata resmi karena di area luar," kata Heru.

Dari pengakuan pedagang tersebut, dia mendapatkan daging dari daerah Ampel, Kabupaten Boyolali. Kemudian menjual apa adanya, tanpa mencampur.

"Dia setiap hari menjual sekitar 10 sampai 20 kilogram," tegasnya.

Setelah diketahui menjual daging sapi bercampur tetelan babi, pedagang tersebut dilarang untuk berjualan di area Pasar Bringin.

Baca juga: DKP Kota Tangerang: Motif Penjual Daging Sapi Dicampur Babi agar Lebih Murah

Terpisah, Lurah Pasar Bringin Khabib Zaenal Maarif mengatakan hanya ada tiga orang yang berjualan daging di Pasar Bringin.

"Namun setelah yang satu itu dilarang berjualan, sekarang hanya ada dua pedagang yang beraktivitas," ungkapnya.

Pedagang yang kedapatan menjual daging sapi bercampur tetelan daging babi tersebut, kata Khabib, diketahui menjual seharga Rp 80.000 per kilogram.

Padahal normalnya, per kilogram daging sapi dijual berkisar Rp 100.000.

"Kalau dilihat biasa tentu sulit membedakan antara daging asli atau campuran, perlu memakai alat untuk memastikan. Apalagi, pedagang tersebut berjualan hanya pagi hari saat penerangan kurang, sehingga mungkin bisa mengelabui," paparnya.

Baca juga: Daging Babi Punya Cacing Pita, Benarkah Bahaya Jika Dikonsumsi?

Sementara pedagang daging di Pasar Bringin, Irul, mengaku khawatir dengan dampak penjualan daging campuran tersebut.

"Pasti nanti pembeli jadi takut dan omzet pedagang akan turun," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com