Seorang pria di Tasikmalaya berinisial AR dinyatakan positif Covid-19 dan menolak dikarantina.
Akhirnya, petugas harus menjemput AR di Kecamatan Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Saat didatangi petugas, pria berusia 40 tahun itu mengamuk.
Ia tak terima dijemput oleh petugas medis untuk menjalani karantina.
AR bahkan berlari mengejar warga yang merekam dengan kamera ponselnya. AR juga memeluk warga tersebut supaya mereka tertular.
Baca juga: Sederet Pesan Menggugah dari Para Pasien Corona yang Berhasil Sembuh...
"Ieu naon (apa) sih? Di mana sih? Saya peluk semua ODP, kamu ODP," kata dia.
Keluarga AR sempat mempertanyakan keberadaan banyak orang ketika penjemputan.
"Kenapa ini bawa segini banyak?" tanya seorang perempuan.
Setelah membujuk dan menenangkan suasana, AR akhirnya bersedia dibawa ke rumah sakit untuk isolasi.
Tim pun langsung melakukan tracing, sedangkan kawasan rumah AR disemprot dengan disinfektan.
Lantaran santri itu termasuk orang tanpa gejala (OTG), orangtua sempat menolak jika putra mereka dibawa ke rumah sakit untuk diisolasi.
Padahal, berdasarkan hasil tes swab, pemuda itu positif terinfeksi corona.
Penjemputan yang berlangsung alot membuat Bupati Madiun Ahmad Dawami atau yang akrab disapa Kaji Mbing turun tangan membujuk orangtua agar sang anak diizinkan menjalani karantina.
Namun, setibanya di rumah santri tersebut, Bupati justru diadang.
Baca juga: Sederet Kisah Perjuangan Mereka yang Berhasil Sembuh dari Covid-19..
"Kedua orangtua anak itu menolak anaknya yang positif Covid-19 dibawa ke rumah sakit lantaran merasa anaknya dalam kondisi sehat. Kedua orangtua anak itu tetap kukuh seperti itu,” kata Kaji Mbing.
Tak berhenti di situ, ayah sang santri membacakan doa dan menuding bupati menzalimi keluarganya.
"Justru mereka malah memiliki paham tersendiri yang katanya saya malah menyakiti, menzalimi. Tetapi, saya sampaikan yang namanya pemerintah pasti tidak akan menjerumuskan masyarakatnya,” ujar Kaji Mbing.
Perdebatan berlangsung sekitar sejam hingga akhirnya orangtua melepas santri itu untuk diisolasi di RSUD Dolopo Madiun.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Irwan Nugraha, Taufiqurrahman, Muhlis Al Alawi | Editor: Aprilia Ika, Dheri Agriesta, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.