Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Tak Berhak, 3 Ibu di Jombang Kembalikan BST dari Kemensos

Kompas.com - 17/05/2020, 23:47 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Khairina

Tim Redaksi

Empat penerima sudah meninggal

Kasi Pemerintahan Desa Tanjung Wadung Dwi Sumarsono mengungkapkan, terdapat beberapa masalah pada daftar penerima BST yang mereka terima dari Kemensos RI.

Masalah pertama, sebut dia, data penerima tidak sinkron dengan hasil pendataan dan verifikasi di tingkat desa.

Lalu masalah berikutnya, lanjut Sumarsono, daftar penerima BST di desanya bermasalah karena ada warga yang sudah meninggal dunia 4 tahun lalu, masuk dalam daftar penerima BST dari Kemensos.

"Desa kami mendapatkan kuota BST dari Kemensos sebanyak 99 kepala keluarga (KK). Namun ada 9 nama yang bermasalah, ada yang sudah meninggal, pindah desa dan 1 nama lagi orangnya tidak ada di desa ini," kata Sumarsono.

Baca juga: Lagi, Belasan Warga Kembalikan BLT Covid-19, Merasa Tak Layak Menerima

Dia merinci, dari 99 KK penerima BST dari Kemensos RI, 4 nama sudah meninggal dunia pada rentang waktu 3-4 tahun lalu.

Selain ada yang sudah meninggal dunia, sebanyak 4 KK diketahui pindah dari Desa Tanjung Wadung antara 5 hingga 10 tahun lalu.

"Ada warga yang sudah meninggal dunia 4 tahun lalu, tapi namanya masuk sebagai penerima. Ada juga yang sudah pindah dari desa, tapi masuk daftar penerima. Kami tidak tahu ini (sumber) data darimana, padahal setiap bulan kami selalu setor update data warga," kata Sumarsono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com