Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Tak Berhak, 3 Ibu di Jombang Kembalikan BST dari Kemensos

Kompas.com - 17/05/2020, 23:47 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Khairina

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 3 warga di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengembalikan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang mereka terima, Minggu (17/5/2020).

Ketiga orang tersebut adalah Katini (76), Sutiyah (37), serta Suliatun (47), asal desa Tanjung Wadung, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang.

Mereka mengembalikan BST yang diterima dari Kemensos RI bersamaan dengan pencairan BLT di Kantor Desa Tanjung Wadung, pada Minggu petang.

Baca juga: Kasihan pada Orang yang Membutuhkan, Kakek 82 Tahun Ini Kembalikan BLT

Pencarian BST dari Kemensos RI untuk warga terdampak Covid-19 di Desa Tanjung Wadung oleh perwakilan kantor pos, dilaksanakan di kantor desa setempat, pada pukul 15.00 WIB hingga jelang waktu berbuka puasa.

"Saya dan suami sepakat untuk mengembalikan BST yang kami terima. Bukan kami sombong, tetapi kami merasa banyak warga lainnya  yang lebih berhak," kata Sutiyah di Kantor Desa Tanjung Wadung.

Hal senada disampaikan Suliatun. Menurut dia, pendapatan dari berjualan sayur keliling serta pendapatan suaminya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Harapan kami, BST yang kami kembalikan bisa disalurkan kepada yang lebih berhak. Alhamdulillah, Insya Allah kalau kami sudah cukup," ujar Suliatun saat ditemui Kompas.com.

Selain Suliatun dan Sutiyah, Katini yang diwakili anaknya juga mengembalikan BST dari Kemensos.

Ketiga orang yang menyatakan tidak ingin menerima BST tersebut, datang ke kantor Desa Tanjung Wadung bersamaan dengan pencairan BLT melalui petugas kantor pos.

Pada pencairan BST Kemensos tahap pertama ini, ketiganya mengambil BST yang disalurkan dan kemudian menyerahkan kepada perangkat Desa Tanjung Wadung.

Selain itu, mereka juga menyerahkan surat bermaterai yang berisi pernyataan permintaan maaf karena menolak BST dan menyatakan ada warga lainnya yang lebih membutuhkan.

Ketiga warga itu berharap, pemerintah desa bisa memfasilitasi pencabutan nama mereka dari daftar penerima BST Kemensos RI.

Kepala Desa Tanjung Wadung, Supono, mengaku bangga dengan sikap ketiga orang warganya yang mengembalikan BST karena merasa kondisinya sudah berkecukupan.

"Terus terang, sikap seperti ini yang membuat kami bangga. Warga yang sudah merasa mampu, dengan inisiatif sendiri mengembalikan BST. Ini sikap yang patut dicontoh," kata Supono saat dikonfirmasi di Kantor Desa Tanjung Wadung.

Dia berharap, data penerima BST dari Kemensos RI yang diberikan kepada warga yang terdampak Covid-19, bisa segera diperbaiki oleh Pemkab Jombang maupun Kementerian Sosial.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com