Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 10 Tahun Diperkosa dan Digantung, Ditemukan Anak-anak yang Sedang Bermain, Terduga Pelaku Orang Dekat

Kompas.com - 17/05/2020, 11:56 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Nasih malang dialami bocah perempuan di Kota Bima, NTB, berinisial P yang masih berusia 10 tahun.

P diduga menjadi korban perkosaan sebelum dibunuh dengan cara digantung.

Terduga pelaku ternyata orang yang dekat dengan keluarga korban.

Polisi masih melakukan pedalaman kasus tersebut. Saat ini terduga pelaku telah ditangkap.

Baca juga: Guru Diduga Hamili Siswi SMP, Korban Kirim Pesan WhatsApp Bertulis Belum Menstruasi dan Dibaca Istri Pelaku

Ditemukan sekelompok anak

Ilustrasi anak.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi anak.
Kasus berawal saat mayat P ditemukan tergantung di depan kamar indekos di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, Kamis (14/5/2020) sekitar pukul 14.30 WITA.

P menggantung dengan seutas tali yang diikat di lubang ventilasi.

Sekelompok anak yang sedang bermain di lokasi tersebut langsung berteriak minta tolong setelah melihat mayat P.

"Saat itu, anak-anak tersebut melihat korban dalam keadaan tergantung di depan kamar indekosnya," kata Kepala Subbagian Humas Polres Bima Kota, AKP Hasnun dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Warga kemudian berdatangan dan melaporkan kejadian itu kepada polisi.

"Anggota langsung menuju lokasi untuk melakukan identifikasi," ujar Hasnun.

Baca juga: Siswi SMP Dibunuh dan Ditemukan Tinggal Kerangka, Pelaku Tertangkap dari Like Facebook Korban

Ilustrasi Pasar TradisionalKOMPAS/LASTI KURNIA Ilustrasi Pasar Tradisional

Ditinggal pergi ke pasar

P adalah anak dari pasangan M (30) dan IS (27), warga Manggarai, NTT.

Ayah ibu P saat itu sedang pergi ke pasar bersama dua saudara P.

Mereka segera pulang setelah dikabari terkait kondisi anaknya.

Melihat sendiri jenazah anaknya, M dan IS kaget dan histeris.

Jasad P lalu dibawa ke RSUD Kota Bima untuk dilakukan visum.

Baca juga: Pengakuan Pembunuh Siswi SMP yang Ditemukan Tinggal Kerangka: Baru Menyesal Satu Bulan Usai Membunuh

Ada tanda penganiayaan hingga perkosaan

Ilustrasi kekerasanTHINKSTOCKS/WAVEBREAKMEDIA LTD Ilustrasi kekerasan
Dua hari setelah kejadian, polisi mengungkap hasil pemeriksaan tubuh korban.

Diduga korban diperkosa, dianiaya lalu digantung di depan indekos.

"Terkait kejadian seorang anak yang ditemukan tewas tergantung, hasil olah TKP sementara bahwa yang bersangkutan terlihat ada unsur dibunuh dengan sengaja," kata Kapolres Bima Kota, AKPB Haryo Tejo Wicaksono SIK, saat konferensi pers di ruang kerjanya, Sabtu (16/5/2020) malam.

Menurutnya, terdapat luka gores dan luka memar di sebagian tubuhnya.

Di bagian alat kelamin korban juga terdapat tanda-tanda kekerasan dan cairan.

"Dari hasil visum memang korban mengalami luka di bagian kemaluannya. Selain itu, ada cairan di vaginannya, apakah itu merupakan cairan sperma atau cairan lain perlu cek forensik," ujar dia.

Diduga korban melawan hingga dianiaya pelaku sampai pingsan. Usai pingsan, korban digantung hingga meninggal dunia.

"Korban ini dilakukan pemerkosaan terlebih dahulu. Kemudian ada perlawanan sehingga terjadi penganiayaan. Namun, ketika digantung, korban masih dalam keadaan hidup, cuma keadaannya sudah pingsan," tutur dia.

Baca juga: Ini Motif Sopir Bunuh Siswi SMP di Jambi yang Ditemukan Tinggal Kerangka, Padahal Baru Seminggu Berkenalan

Ilustrasi borgol.SHUTTERSTOCK Ilustrasi borgol.

Pelaku diduga tetangga kos

Polisi kemudian mengamankan tetangga indekos korban, yakni seorang pria berinisial PA (47) yang diduga merupakan pelaku pembunuhan.

Hubungan PA dengan keluarga korban sebenarnya cukup dekat. Mereka juga sama-sama berasal dari Manggarai.

“Yang bersangkutan baru kos di sana kurang lebih 3 bulan. Hubungan antara terduga dengan orangtua korban sendiri sangat dekat. Mereka satu kampung yaitu dari Manggarai, NTT,” tutur dia.

Polisi masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap PA.

"Pada waktu kejadian, terduga ini ada di dalam kamar kosnya di sekitar TKP. Saat ini, yang bersangkutan telah diamankan dan hingga sekarang masih dimintai keterangan," tutur Kapolres.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bima Syarifudin | Editor: Robertus Belarminus, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com