"Di Makassar sudah jadi episentrum. Kami sudah tidak tahu siapa di antara kita yang memang tidak punya virus di tubuhnya karena orang yang mempunyai virus di tubuhnya ini ada yang bergejala dan ada yang tidak," ujar Ichsan.
Ichsan pun mengimbau warga Makassar harus selalu waspada dengan orang yang ditemui sudah memiliki gejala Covid-19.
Ia meminta agar protoko kesehatan seperti memakai masker, menerapkan pyshical distancing hingga lebih banyak di rumah diterapakan.
"Ini hanya terkait kebiasaan (warga). Mereka susah sekali meninggalkan kebiasaan lama. Tapi, tim kendali kami juga lakukan upaya untuk ingatkan itu," ujar Ichsan.
Baca juga: Rumah di Makassar Dibobol Maling saat Penghuninya Jalani Karantina
Salah satu pengendalian yang dilakukan Gugus Tugas, kata Ichsan, ialah mengadakan rapid test di 46 puskesmas untuk ojek online serta di pasar-pasar tradisional.
Cara ini menurut Ichsan akan sedikit berpengaruh karena bisa langsung mengisolasi warga yang hasilnya reaktif.
"Rapid test tidak berhenti kami lakukan untuk mencegah orang yang berpotensi menyebarkan bisa kami isolasi," ujar dia.
Dari pantauan Kompas.com, PSBB tahap kedua di Makassar warga lebih banyak keluar rumah dan toko-toko dan retail non sembako yang sebelumnya ditutup kini sudah ada yang buka.
Teranyar, warga berkumpul di Pasar Butung Makassar pada Sabtu kemarin yang viral di media sosial karena tidak menerapkan protokol social distancing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.