Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jatim Berikan Bantuan Rp 58,9 M untuk PSBB Malang Raya

Kompas.com - 17/05/2020, 07:35 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelontorkan bantuan sosial sebesar Rp 58,9 miliar untuk Malang Raya yang sedang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mencegah sebaran virus corona penyebab Covid-19.

Bantuan itu terdiri dari lima jenis bantuan.

Bantuan berupa alat pelindung diri (APD) sebesar Rp 7.498.640.000, bantuan sembako Rp 569.600.000, dapur umum Rp 636.800.000, bantuan jaring pengaman sosial (JPS) sebesar Rp 42.000.000.000 dan suplemen bantuan pangan non tunai (BPNT) sebesar Rp 8.261.700.000.

Total kumulatif bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang sebesar Rp 58.966.740.000 atau Rp 58,9 miliar.

Baca juga: Aturan PSBB Malang Raya, Pemkot Malang Izinkan Shalat Id, asal...

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, nilai bantuan sosial dari pemerintah provinsi ini diperkirakan masih akan terus bertambah karena ada berbagai jenis bantuan yang memungkinkan akan mengalami penambahan.

“Total (bantuan sosial) sampai dengan malam ini Rp 58,9 miliar. Proses ini akan berjalan dinamis, karena support untuk alkes di rumah sakit rujukan tetap berjalan, tentu dapur umum berjalan,” kata Khofifah, dalam konferensi pers di Bakorwil III Malang, Sabtu (16/5/2020) malam.

Khofifah menuturkan, bantuan dari pemerintah provinsi sebagai penopang bantuan yang didistribusikan oleh pemerintah pusat.

Seperti bantuan jaring pengaman sosial (JPS) yang akan diberikan kepada warga terdampak yang tidak terdata dalam penerima bantuan dari pemerintah pusat yang meliputi PKH, Bantuan Pangan Non-Tunai, Perluasan Bantuan Pangan Non-Tunai, Bantuan Sosial Tunai, BLT Dana Desa dan Kartu Pra Kerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com