Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Terdampak PSBB, Ada yang Buang Sayurnya ke Sungai

Kompas.com - 16/05/2020, 18:35 WIB
Andi Hartik,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pedagang sayur di Pasar Sayur Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, merasa kecewa karena sayur yang dijualnya tidak laku akibat pandemi Covid-19.

Dalam video yang beredar, sebagian pedagang melampiaskan kekecewaannya dengan membuang sayur ke sungai.

Video lainnya menunjukkan pedagang membagi-bagikan sayurnya kepada pengendara yang lewat.

Baca juga: Tidak Pakai Masker Denda Rp 250.000

Dua video tentang pedagang sayur di Pasar Sayur Kedungrejo itu viral di media sosial.

Salah satunya video itu diunggah oleh pemilik akun twitter @Nadine_Oliv pada Jumat (15/5/2020).

Bupati Malang Sanusi mengatakan, dia memahami kekecewaan yang dialami oleh para pedagang sayur itu.

Sanusi mengatakan, sayur milik pedagang tidak laku karena tengkulak yang biasanya datang dari Surabaya, sekarang tidak datang lagi akibat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Setelah tahu dari Surabaya tidak bisa datang, oleh masyarakat yang pedagang, sayur diberikan kepada orang yang lewat saja," kata Sanusi saat mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau Kampung Tangguh di Kampung Cempluk, Kabupaten Malang, Sabtu (16/5/2020).

Baca juga: Anggota TNI dan Istri Polisi yang Ditembak Ternyata Pernah Pacaran

Sanusi mengatakan, pihaknya sudah mencari solusi terkait dengan persoalan pedagang sayur.

Seluruh pedagang di pasar sayur tersebut didata dan diberikan bantuan berupa beras 10 kilogram.

"Saya sudah instruksikan kepada Dinas Sosial mendata pedagang sayur tersebut. Sementara yang masuk ke kami ada 100 orang. Kami banderol masing-masing 10 kilogram beras," kata dia.

Sanusi juga meminta Dinas Sosial untuk membeli sayur milik pedagang yang tidak laku.

Sayur itu akan didistribusikan ke sejumlah dapur umum yang ada di Kabupaten Malang.

"Sayur yang tidak laku akan dibeli oleh Dinas Sosial untuk didrop di dapur-dapur umum. Sekarang sudah ada solusi untuk itu," kata Sanusi.

Sanusi juga meminta kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk membuka akses kepada tengkulak sayur di Surabaya, supaya bisa mengambil sayur di Malang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com