KOMPAS.com - Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar mengaku sudah bertemu dengan Kapolres Aceh Tengah AKBP Nono Suryanto untuk berdiskusi mengenai kasus dugaan penghinaan dan ancaman pembunuhan yang dilakukan oleh wakilnya Firdaus beberapa hari lalu di Pendoponya.
Namun, kata Shabela, ia menunda pelaporan kasus tersebut sambil menunggu niat baik dari wakilnya.
"Kalau yang bersangkutan punya niat baik, saya oke (mediasi)," kata Shabela kepada awak media, Jumat (15/5/2020) sore, usai bertemu Kapolres di Mapolres setempat.
Baca juga: Kronologi Bupati Aceh Tengah Diancam Dibunuh Wakilnya, Nyaris Baku Hantam
"Saya baru ditelepon bahwa Plt Gubernur berencana hadir ke Takengon, tapi diarahkan masalah ke ruang Plt Gubernur. Tetapi saya akan tetap melaporkan di sini (Mapolres Aceh Tengah) nanti," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar mengaku mendapat ancaman akan dibunuh oleh wakilnya sendiri, yakni Firdaus.
Tak hanya diancam, kata Shabela, dirinya nyaris baku hantam dengan wakilnya tersebut.
Peristiwa itu terjadi di Pendopo Bupati, Rabu (13/5/2020) malam.
Baca juga: Pengakuan Pria yang Setubuhi Gadis 16 Tahun di Kandang Ayam: Saya Beli, Bukan Maksa
Kejadian itu berawal saat dirinya sedang melakukan rapat dengan sejumlah kedinasan terkait penanganan Covid-19 dan bencana banjir bandang yang baru terjadi pada Rabu sore.
Tiba-tiba Firdaus bersama beberapa orang masuk ke ruang tamu Pendopo Bupati dan mengeluarkan kata-kata makian yang tidak pantas.
Tak hanya itu. Firdaus pun mengancam akan membunuhnya.
"Dia (Firdaus) kemudian menyebut kami yang ada di Pendopo dengan sebutan hewan, lalu mengancam bunuh saya dan anak saya," kata Shabela saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/5/2020).
Baca juga: Bupati Aceh Tengah Siap Berdamai dengan Wakilnya, jika...
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.