Panti asuhan yang biasa dikelola EJ dan N tak lagi berjalanan sebagaimana mestinya. Pengasuh panti asuhan mulai kesulitan karena persediaan mulai terbatas.
Bahkan pasokan makanan dan minuman sempat terhenti karena penjual enggan mengantarkan air minum yang biasa dipesan.
Begitu juga dengan gas LPG dan pasokan bahan makanan.
"Iya, di awal-awal sempat sulit. Air minum habis, gas habis dan pasokan makanan berkurang. Maklum dalam kondisi serba panik," kata Nover.
Berdiri tahun 2006
Nover menceritakan, panti asuhan tersebut didirikan pada 2006. Saat ini ada 40 anak yang diasuh yaitu 25 perempuan dan 15 laki-laki.
Baca juga: Ini Alasan Pasien Positif Covid-19 Mengamuk dan Peluk Warga agar Tertular
Sebanyak 25 penghuni merupakan pelajar sekolah dasar, 12 penghuni pelajar sekolah menengah pertama, dan tiga pelajar sekolah menengah atas.
"Selain itu ada 3 orang mahasiswa dan tujuh pengasuh yang tinggal di panti. Total penghuni panti ini ada 50 orang," jelas Nover.
Berharap Bantuan
Sejak pemilik panti asuhan dinyatakan mengidap Covid-19, kebutuhan panti asuhan bergantung kepada donatur.
Awalnya, pengasuh panti asuhan sempat kesulitan memenuhi kebutuhan penghuni panti asuhan.
"Namun sekarang bantuan sudah mulai mengalir. Banyak donatur yang memberi bantuan," kata Nover.