Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Guru Diduga Hamili Siswi SMP, Terungkap dari Pesan WhatsApp yang Dibaca Istri Pelaku

Kompas.com - 16/05/2020, 14:30 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Seorang guru SMP di Blitar, Jawa Timur, berinisial Pwd (39) diamankan polisi karena diduga mencabuli siswinya hingga hamil.

Kasus itu terungkap setelah istrinya curiga dengan hubungan terlarang antara suami dengan muridnya tersebut.

Sebab dari informasi yang didapat istrinya, antara pelaku dan korban seringkali diketahui pergi meninggalkan sekolahan pada jam tertentu.

Kecurigaan itu akhirnya terbukti kebenarannya setelah sang istri memergoki isi pesan di ponsel suaminya tersebut.

Terungkap dari pesan WhatsApp

ilustrasi WhatsAppmashable.com ilustrasi WhatsApp

Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani mengatakan, hubungan terlarang itu terungkap setelah istri pelaku yang diketahui juga berprofesi sebagai guru di sekolah tersebut mempergoki sebuah pesan WhatsApp dari korban.

Pasalnya, isi pesan tertanggal 4 mei 2020 tersebut menuntut pertanggungjawaban suaminya terhadap si pengirim yang mengaku sudah tak menstruasi.

Lebih terkejut lagi, si pengirim pesan ternyata seorang siswi kelas tiga SMP yang juga dikenalnya.

"Sehabis membaca WA itu, dia nggak marah ke suaminya. Namun, ia langsung pulang dan menunggu suaminya di rumah. Sebab, itu dianggap aib keluarganya sehingga harus diselesaikan di rumah," ungkapnya.

Baca juga: Siswi SMP Diduga Dihamili Guru, Terungkap Saat Pesan WhatsApp Dibaca Istri

Marah dan dilaporkan ke polisi

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Setelah mengetahui perbuatan bejat suaminya tersebut, istrinya tak terima karena merasa telah dikhianati.

Geram dengan perbuatan itu, istri pelaku lalu melaporkannya kepada orangtua korban.

Istrinya meminta orangtua korban untuk segera melaporkan temuannya tersebut kepada polisi.

Orangtua korban akhirnya menuruti dan membuat laporan ke polisi.

"Selang sehari dari laporan itu, pelaku kami tahan. Dan, pelaku mengakui perbuatannya," terang Ahmad.

Baca juga: Tak Terima Menjadi Tontonan Saat Dijemput Petugas, Pasien Positif Corona Mengamuk dan Peluk Warga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com