Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penangkapan Terduga Teroris di Tasikmalaya

Kompas.com - 16/05/2020, 10:02 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris berinisial MR (45), warga asal Kampung Padasuka, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Senin (11/5/2020) lalu.

Tersangka diduga memiliki keterkaitan jaringan teroris dengan beberapa orang yang ditangkap sebelumnya di daerah lain belum lama ini.

Pria yang berprofesi pedagang air mineral galon, kopi seduh dan guru ngaji ini diketahui merupakan almuni ngruki, Solo, Jawa Tengah.

Dua hari setelah penangkapan, Densus 88 dibantu Tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota menggeledah dua rumah yang salah satunya sebagai tempat tinggal tersangka bersama keluarganya.

Baca juga: Senjata Tajam Milik Terduga Teroris Tasikmalaya merupakan Peralatan Semi-militer

Hasil penggeledahan dari rumah tersangka ditemukan senjata rakitan berbentuk mirip senjata angin dimodifikasi berpeluru busur panah dan senjata sumpit. 

Kemudian, petugas pun mengamankan satu buah target panah yang terlihat sudah usang dan banyak bekas busur panah untuk latihan menembak.

Ketua RT 01 RW 10 Kampung Padasuka, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Cucu Hermawan mengatakan, pihaknya membenarkan salah satu warganya diamankan oleh tim Densus 88 pada Senin (11/5/2020) lalu.

"Iya, ini rumah bapak yang dibawa oleh petugas berpakaian preman yang mengaku sebagai tim Densus. Nah, sekarang banyak polisi berseragam langsung menggeledah rumah keluarganya di sini, dan satu lagi rumah di kelurahan tetangga yang dijadikan tempat istirahatnya," jelas Cucu kepada wartawan di sela-sela penggeledahan, Rabu (13/5/2020).

Dua hari berselang penggeledahan pertama, Densus dengan bantuan Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya kembali menggeledah sebuah tempat penyimpanan senjata dan peralatan pelatihan militer di gedung futsal, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jumat (15/5/2020) malam.

Di tempat itu telah diamankan puluhan senjata tajam berjenis parang dan pisau lempar dilengkapi alat-alat pelatihan semi militer bekas pakai.

Selain senjata tajam, dalam gudang penyimpanan terduga teroris MR (45) asal Indihiang, Kota Tasikmalaya, itu ditemukan alat survival lengkap mulai dari kompas, alat masak, coverbag dan beberapa peta lengkap dengan tanda baca strategi.

"Puluhan senjata tajam dan peralatan survival milik terduga teroris MR (45) asal Tasikmalaya yang sudah diamankan Tim Densus 88 ini peralatan untuk pelatihan semi militer," jelas Anom kepada wartawan saat memberikan keterangan di kantornya, Jumat (15/5/2020) tengah malam.

Selama ini, terduga teroris MR dikenal warga sekitar sebagai pedagang kopi dan air mineral di depan rumahnya serta guru ngaji di masjid kampungnya.

"Sepengetahuan kita udah lama beliau tinggal di kampung kami sekitar ada 10 tahun, asalnya Cigalontang, Kabupaten (Tasikmalaya). Kesehariannya sebagai pedagang kopi dan air mineral di depan rumahnya," jelas Cucu kepada wartawan, Rabu (13/5/2020).

Cucu pun mengetahui bahwa selama ini sosok MR dikenal sebagai guru pendidikan keagamaan dan salah satu alumni Pondok Pesantren Ngruki, Solo, Jawa Tengah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com