Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Ronda Malam Berujung Maut, Seorang Pria Tewas Dianiaya Warga

Kompas.com - 16/05/2020, 07:58 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - AP alias Gaguk (38), warga Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, diamankan polisi.

Ia diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang pria bernama Sarto (54), warga Dusun Jati, Desa Maron, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, hingga tewas.

Peristiwa naas tersebut terjadi pada Rabu (13/5/2020) malam.

Kejadian bermula saat AP alias Gaguk (38) bersama dengan warga lainnya melakukan ronda malam di desanya.

Saat menjaga keamanan itu, pelaku dan warga lainnya melihat orang asing yang belakangan diketahui bernama Sarto masuk ke desa mereka dengan membawa senjata tajam.

Karena khawatir terjadi aksi kejahatan, Gaguk dan warga lainnya kemudian berusaha melumpuhkannya.

Baca juga: Keroyok Anggota TNI, 4 Pemuda Mabuk Diamankan Polisi

Saat warga lain mencoba mengalihkan perhatian, Gaguk dari arah belakang menyerang Sarto dengan menjegal kaki dan menjatuhkannya ke aspal.

Akibat serangannya itu, kepala korban terbentur cukup keras ke aspal hingga menyebabkan tak sadarkan diri.

Mengetahui kondisi korban memburuk, oleh warga sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun naas, nyawanya tak berhasil diselamatkan.

Atas kejadian itu, Guguk diamankan polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Gaguk kami amankan karena telah melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia seperti dilansir dari Surya, Jumat (15/5/2020).

Baca juga: Tak Terima Menjadi Tontonan Saat Dijemput Petugas, Pasien Positif Corona Mengamuk dan Peluk Warga

Sementara Gaguk hanya menunduk saat dibawa ke luar dari ruang tahanan Polres Tulungagung.

Kepada polisi, ia mengaku tak sengaja mengakibatkan korban meninggal dunia.

Hal itu dilakukan semata-mata karena merasa khawatir korban akan melakukan kejahatan. Mengingat saat itu diketahui sedang membawa senjata tajam.

Namun tak disangka, upayanya untuk melumpuhkan tersebut justru berakibat fatal bagi korban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com