Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pasien Corona Mengamuk dan Peluk Warga Lain Agar Jadi ODP adalah Ancaman..."

Kompas.com - 15/05/2020, 22:54 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, mengomentari kasus salah seorang warga positif corona yang sengaja memeluk orang di sekitarnya.

Menurut dia, hal itu sangat membahayakan dan berisiko tinggi menularkan virus corona.

Dirinya pun langsung memerintahkan untuk penjemputan paksa, terlebih telah ada laporan dari para tetangganya jika pria positif corona itu tak lakukan isolasi mandiri.

"Jadi kita paksa karena akan riskan untuk masyarakat sekitar jika dibiarkan. Apalagi diketahui mengamuk dan sengaja memeluk orang di sekitarnya sebagai ancaman," jelas Yusuf kepada wartawan, Jumat (15/5/2020).

Baca juga: Pasien Corona Mengamuk, Peluk Orang di Dekatnya supaya Tertular

Sempat dirawat 20 hari

Yusuf menambahkan, sebelumnya pria itu telah menjalani perawatan di rumah sakit selama 20 hari.

Namun, hasil tes swab pertama hasilnya negatif sama dengan hasil nonreaktif rapid test pada pasien tersebut.

Pasien pun sempat diperbolehkan pulang ke rumahnya tapi sebelumnya dilakukan tes kedua swab.

Baca juga: Kronologi Pasien Corona Mengamuk dan Peluk Warga, Dijemput Paksa karena Dilaporkan RT RW

Saat hasil tes kedua swab dinyatakan positif, petugas pun langsung melakukan penjemputan paksa sampai akhirnya ada insiden pria itu mengamuk.

"Kita akan tes swab lagi untuk memastikan kondisi pasien setelah hasil tes swab-nya positif," kata dia.

Baca juga: Cerita Elly Ajak Keluarga Isolasi Diri di Hutan, di PHK dan Jadi ODP Saat Pulang Kampung

Tidak terima dijemput petugas

Diberitakan sebelumnya, AR (40), salah seorang warga Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, mengamuk tak terima dijemput petugas setelah hasil swab dirinya dinyatakan positif covid-19, Jumat (15/5/2020) siang tadi.

Pria tersebut sempat berlari mengejar warga di dekatnya yang merekam dengan kamera handphone dengan cara memeluk supaya bertujuan jadi orang dalam pemantauan (ODP).

"Ieun naon (apa) sih? Dimana sih? Saya peluk semua, ODP kamu, ODP," kata AR di dekat rumahnya saat akan dijemput sambil mengejar dan memeluk warga dekat para petugas medis berpakaian hazmat beserta tim gabungan TNI dan Polri yang sempat diabadikan kamera amatir warga.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com