SAMARINDA, KOMPAS.com – Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim di RT 15 Kelurahan Selili, Samarinda, Kalimantan Timur, rusak parah karena longsor, Selasa (12/5/2020).
Longsor sepanjang kurang lebih 50 meter yang merusak sekitar 100 makam dipicu hujan deras yang melanda Kota Samarinda beberapa hari terakhir.
Kejadian tersebut membuat warga sekitar panik dan meninjau lokasi melihat makam keluarga.
Baca juga: Banjir dan Longsor Terjang 5 Kecamatan di Lebak, Jembatan Putus, Jalan Nasional Retak
Data Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda ada sekitar 3.000 makam berada di lokasi seluas dua hektar itu.
Kondisi tanah TPU yang curam, membuatnya mudah bergerak. Tak ada penurapan di lereng TPU membuat wilayah tersebut rawan longsor sewaktu-waktu.
Kepala BPBD Samarinda, Hendra mengatakan sudah melaporkan ke Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) dan sudah ditinjau.
“Tapi disarankan untuk tidak dipergunakan lagi karena berada di patahan bumi. Itu daerah patahan, enggak bisa di apa-apain. Tanahnya memang bergerak karena profil bumi,” ungkap Hendra kepada Kompas.com di Samarinda, Jumat (15/5/2020).
Karena itu, sedang dipersiapkan lokasi pemindahan. Hanya saja itu menjadi tugas Disperkim untuk menindaklanjuti.
“Soal bencananya, kami gotong royong merapikan dan perlu menjelaskan ke masyarakat bahwa lokasi itu memang tidak layak,” terang Hendra.
Baca juga: Seorang Pengendara Motor Tewas Tertimbun Longsor
Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rancangan Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Samarinda, sudah menetapkan kelurahan Selili sebagai lokasi rawan bencana karena berada di wilayah kemiringan.
Hanya saja, rencana relokasi pemukiman warga tidak kunjung terealisasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.