UPDATE NTT: Tambah 8 Kasus Positif Corona, Didominasi Klaster KM Lambelu

KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengumumkan tambahan delapan kasus positif virus corona baru atau Covid-19 pada Jumat (15/5/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Dominikus Minggu Mere, mengatakan, delapan kasus baru itu, masih didominasi oleh Klaster Kapal Motor (KM) Lambelu.

"Dari delapan kasus positif, empat di antaranya berasal dari Kabupaten Sikka yakni Klaster KM Lambelu," ungkap Dominikus, dalam keterangan persnya, di Kantor Gubernur NTT, Jumat siang.

Sedangkan tiga lainnya di Kota Kupang dari transmisi lokal.

Baca juga: Kisah Pengantar Jenazah Covid-19: Rahasiakan Pekerjaan dari Istri yang Hamil dan Pengorbanan untuk Negara

"Sementara satunya lagi dari Sumba Timur," ujar Dominikus, tanpa menyebut dari klaster mana.

Empat orang dari Kabupaten Sikka, sedang dikoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat, untuk diisolasi di RSUD TC Hillers Maumere.

Sedangkan tiga orang di Kota Kupang, saat ini sudah dirawat di RSUD WZ Johannes Kupang.

Begitu juga di Sumba Timur, satu pasien telah dirawat di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu.

Penambahan delapan warga NTT yang positif itu, setelah dari pihak RSUD WZ Johannes mengirim hasil uji sampel swab dari para warga tersebut.

Dengan bertambahnya angka kasus positif kata Dominikus, saat ini di NTT tercatat 47 kasus positif Covid-19.

Dari total 47 kasus itu, dua telah sembuh dan satu meninggal.

Sedangkan 44 pasien saat ini masih menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit.

Melihat eskalasi penderita covid-19 cenderung meningkat, lanjut Dominikus, sehingga perlu ada upaya komprehensif dari sisi hulu dan hilir.

Baca juga: NTT Sudah Dikepung Virus Corona dari Berbagai Arah

Menurut Dominikus, dari sisi hulu yang harus ditangani semua pihak yakni deteksi dini, penyelidikan epidemologi dan upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Untuk sisi hilir, sebut Dominikus, harus dilakukan persiapan fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga medis dan obat-obatan secara bersama, antara pemerintah provinsi dan kabupaten serta kota.

"Yang paling penting, seluruh masyarakar di NTT harus patuh terhadap protokol kesehatan yang disampaikan pemerimtah," tutup dia.