Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menganggur karena Wabah, Buruh Bangunan Belajar Buat Uang Palsu dari YouTube

Kompas.com - 15/05/2020, 15:44 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com -Tidak bekerja akibat proyek yang dikerjakan terhenti akibat wabah Covid-19, seorang buruh bangunan nekat membuat uang palsu.

Namun, aksinya terhenti setelah dia membelanjakan uangnya untuk membeli handphone dan korbannya melapor ke polisi.

Tersangka Sigit (25) warga Dusun Kaliulo, Kelurahan Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, yang lulusan sekolah dasar ini mengaku belajar membuat uang palsu dari YouTube.

"Saya sudah 1,5 bulan tidak bekerja karena proyek terhenti akibat corona. Karena tidak ada pemasukan, saya membuat uang palsu," ujarnya di hadapan Kapolres Semarang, AKBP Gatot Hendro Hartono saat gelar kasus di Mapolres Semarang, Jumat (15/5/2020).

Baca juga: Kasus Uang Palsu Senilai Miliaran di Tasikmalaya, Tertangkap Saat Cari Dukun dan Dibawa dari Jakarta

Untuk membuat uang palsu tersebut, Sigit membeli printer dan gunting, serta kertas HVS.

"Saya meng-copy uang Rp 100.000, kemudian di-print berulang kali hingga menyerupai uang asli. Satu lembar HVS bisa jadi tiga lembar uang palsu," ungkapnya.

Total, dia menggandakan uang palsu sebanyak Rp 6,5 juta.

Penangkapan Sigit bermula saat dia membelanjakan uangnya untuk membeli handphone melalui Facebook.

Dia janjian dengan korban Lucky Ardiansyah di halte Pasar Karangjati pada Minggu (26/4/2020) malam untuk transaksi pembelian handphone seharga Rp 1,2 juta.

Baca juga: BI Tasikmalaya Minta Kasus Penyelundupan Uang Palsu yang Libatkan Dukun Diusut

Setelah tawar menawar, disepakati harga Rp 1,1 juta. Sesampainya di rumah, korban melihat uang yang diberikan tersangka ada kejanggalan dan melapor ke polisi.

Kapolres Semarang, AKBP Gatot Hendro Hartono, mengungkapkan uang palsu buatan Sigit mudah dikenali karena selain kualitas kertas yang digunakan, nomor seri uangnya juga sama.

"Jadi yang di-copy itu hanya satu lembar, dan tidak diubah. Jadi nomor seri uangnya itu sama," jelasnya.

Menurut Gatot, dalam pemeriksaan tersangka mengaku belum sempat membelanjakan uang untuk keperluan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com