Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Madiun Diadang dan Dituding Zalim oleh Orangtua Santri OTG Positif Corona, Berawal Menjemput untuk Isolasi

Kompas.com - 15/05/2020, 11:36 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Seorang santri laki-laki Pondok Temboro Magetan di Kecamatan Dagangan, Madiun, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Lantaran santri itu termasuk orang tanpa gejala (OTG), orangtua sempat menolak jika putra mereka dibawa ke rumah sakit untuk diisolasi.

Padahal, hasil tes swab menyatakan, pemuda itu positif terinfeksi corona.

Bahkan Bupati Madiun Ahmad Dawami atau yang akrab disapa Kaji Mbing harus turun langsung membujuk kedua orangtua agar si anak diizinkan menjalani karantina.

Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan

Awalnya dijemput tim Dinkes

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)
Peristiwa itu bermula saat seorang santri Pondok Pesantren Temboro pulang ke rumahnya di Madiun, Jawa Timur.

Ia kemudian menjalani pemeriksaan swab dengan hasil positif.

Usai mendapatkan hasil itu, tim Dinkes Madiun dan RSUD Dolopo menuju ke rumah santri tersebut dan menjemputnya untuk karantina.

Namun, mereka dihalang-halangi oleh keluarganya.

Baca juga: Cerita Bupati Madiun Dihadang Orangtua Saat Jemput Paksa Santri Positif Corona

DIHADANG?Kedua orang tua orang seorang santri positif corona menghadang Bupati Madiun, Ahmad Dawami yang hendak menjemput paksa anaknya untuk diisolasi di rumah sakit, Kamis (14/5/2020).KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI DIHADANG?Kedua orang tua orang seorang santri positif corona menghadang Bupati Madiun, Ahmad Dawami yang hendak menjemput paksa anaknya untuk diisolasi di rumah sakit, Kamis (14/5/2020).

Bupati turun tangan, diadang, dan dituding zalim

Lantaran tak berhasil membujuk, tim medis melapor pada pimpinan hingga Bupati Madiun pun akhirnya turun tangan.

Setibanya di rumah santri tersebut, orangtua langsung mengadang Kaji Mbing dan kukuh tak akan mengizinkan anaknya menjalani isolasi.

Penyebabnya, mereka menilai anaknya dalam keadaan sehat.

Bahkan orangtuanya mengatakan, hanya orang sakit yang seharusnya dibawa ke rumah sakit.

"Kedua orangtua anak itu menolak anaknya yang positif Covid-19 dibawa ke rumah sakit lantaran merasa anaknya dalam kondisi sehat. Kedua orangtua anak itu tetap kekeh seperti itu,” kata Kaji Mbing.

Tak berhenti sampai di situ, ayah sang santri malah membaca doa dan menuding bupati menzalimi keluarganya.

“Justru mereka malah memiliki paham tersendiri yang katanya saya malah menyakiti, menzalimi. Tetapi, saya sampaikan yang namanya pemerintah pasti tidak akan menjerumuskan masyarakatnya,” ujar Kaji Mbing.

Baca juga: Sederet Aksi Kasar Warga Tak Terima Ditegur untuk Pakai Masker, Todongkan Pisau hingga Tampar Perawat

Dijelaskan mengenai OTG

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona
Bupati pun akhirnya memberi pengertian perihal orang tanpa gejala (OTG).

"Kami pun sudah menjelaskan bahwa anaknya termasuk pasien yang positif, namun tidak memiliki gejala klinis Covid-19. Tetapi, mereka tetap bersikukuh anaknya dalam kondisi sehat dan tidak sakit,” ungkap Kaji Mbing.

Perdebatan berlangsung sekitar satu jam hingga akhirnya orangtua melepas santri tersebut untuk diisolasi di RSUD Dolopo Madiun.

Kaji Mbing berharap, keluarga ataupun kerabat memahami dan tak menghalangi petugas jika menjemput anggota keluarga yang postif Covid-19.

Sebab, tujuan karantina adalah untuk menyembuhkan pasien dan menghindari penyebaran virus di tengah masyarakat.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com