Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Covid-19 Hantam Sektor Industri di Indonesia, Karyawan Pabrik Sampoerna hingga Wika Terinfeksi

Kompas.com - 15/05/2020, 09:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Virus corona baru SARS-CoV2 atau Covid-19 menghantam sektor industri dan menginfeksi karyawan pabrik-pabrik besar.

Dampaknya, ratusan bahkan ribuan orang harus menjalani pemeriksaan lantaran sejumlah karyawan terkonfirmasi positif Covid-19.

Bahkan pabrik harus tutup sementara untuk mencegah penularan.

Berikut kasus-kasus corona yang menyerang sektor industri:

Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan

1. Karyawan Wika positif Covid-19

IlustrasiFREEPIK/engin akyurt Ilustrasi
Seorang karyawan PT Wijaya Karya (Wika) di proyek Pelabuhan Internasional Kijing, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, terkonfirmasi positif Covid-19.

Pihak manajemen pun bertindak membeli alat rapid test untuk mengetahui kondisi karyawannya.

Ada 2.400 pekerja yang ikut dalam proyek tersebut.

Namun manajemen baru menyediakan alat sebanyak 500 buah.

"Random acak untuk rapid test minimal 400 sampai 500 orang dan akan menyesuaikan kebutuhan ke depan," ujar manajer proyek PT Wika, Eko Sujianto, Jumat (8/5/2020).

Dia menjelaskan rapid test diprioritaskan untuk karyawan yang pernah berkontak dengan pasien positif.

"Sejak 29 April 2020, Kamis sudah rapid test 108 orang. Hasilnya semuanya non reaktif," ujarnya.

Hingga saat ini, pasien terkonfirmasi Covid-19 itu masih dirawat di RSUD Rubini Mempawah.

Baca juga: Sederet Teknologi yang Lahir di Tengah Pandemi, Masker Pendeteksi Pasien Covid-19 hingga Robot Perawat

Ilustrasi pabrik Ilustrasi pabrik

2. Kasus bertambah, perusahaan manufaktur Cikarang kembali tutup

Sempat beroperasi setelah libur 14 hari, kini perusahaan manufaktur PT Denso Indonesia di Kawasan Industri MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat kembali tutup.

"Tutup (saat ini operasional perusahaan ditutup),” ujar Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Bekasi (PIKOKABSI), Alamsyah saat dikonfirmasi, Rabu (13/5/2020).

Namun Alamsyah mengaku tak mengetahui berapa jumlah orang yang sudah terpapar Covid-19.

Sebelumnya, kasus diketahui setelah Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, Suhup, mengatakan sebanyak 5.000 dari 5.300 karyawan di perusahaan itu diliburkan.

"Ada satu kan (yang positif) waktu itu, ketua serikat pekerjanya dan dia bukan hanya positif, tapi meninggal. Akibatnya mereka sadar langsung menutup dirinya (operasional), total karyawan dari 5.300 ada 5.000 yang dirumahkan,” ujar Suhup pada 27 April 2020.

Baca juga: Kasus-kasus Kebohongan Pasien Corona di Sejumlah Daerah, Dilakukan Kuli Bangunan dan Petugas Medis Terinfeksi

3. 77 karyawan Sampoerna positif Corona, pabrik tutup, ratusan warga sekitar di-rapid test

RAPID TEST-Ratusan karyawan PT Digjaya Mulia Abadi (mitra PT HM Sampoerna) Madiun menjalani rapid test menyusul makin banyaknya pegawai PT HM Sampoerna di Surabaya yang dinyatakan positif Covid-19.KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI RAPID TEST-Ratusan karyawan PT Digjaya Mulia Abadi (mitra PT HM Sampoerna) Madiun menjalani rapid test menyusul makin banyaknya pegawai PT HM Sampoerna di Surabaya yang dinyatakan positif Covid-19.
Sebanyak 77 karyawan pabrik rokok Sampoerna terkonfirmasi Covid-19.

Jumlah itu merupakan hasil pelacakan setelah ada 2 pegawainya yang meninggal dunia dan dinyatakan positif Covid-19.

Setelah dilakukan rapid test kepada 500 karyawan, hasilnya 100 orang reaktif.

Kemudian berlanjut tes swab yang dibagi dua gelombang. Hasilnya 77 orang positif.

Akibatnya, pabrik rokok itu harus ditutup untuk sementara waktu.

Selain itu, ada 468 orang warga sekitar harus menjalani rapid test.

Sebab karyawan Sampoerna banyak yang tinggal di indekos warga sekitar.

"Ada 188 warga yang reaktif, rapid test digelar tim Pemkot Surabaya," kata Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (12/5/2020) malam.

Baca juga: Sederet Pesan Menggugah dari Para Pasien Corona yang Berhasil Sembuh...

Para pengunjung salah satu pusat glosir di Sleman saat verifikasi data sebelum rapid test. Rapid test massal untuk pengunjung pusat glosir ini di laksanakan di GOR Pangukan, SlemanKOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Para pengunjung salah satu pusat glosir di Sleman saat verifikasi data sebelum rapid test. Rapid test massal untuk pengunjung pusat glosir ini di laksanakan di GOR Pangukan, Sleman

4. Karyawan positif Covid-19, muncul klaster pusat grosir Sleman

Di Yogyakarta, muncul klaster pusat grosir Sleman setelah ada seorang pegawai yang terkonfirmasi Covid-19.

Ratusan karyawan pun harus mengikuti rapid test untuk mengantisipasi penyebaran virus.

"Dari manajemen ada 10 yang dilakukan rapid test dan ternyata ada lima yang reaktif," ujar Bupati Sleman Sri Purnomo, Selasa (05/05/2020).

Kemudian dari karyawan yang di bagian pelayanan ada 94 yang dilakukan rapid test. Hasilnya, ada 22 yang reaktif.

Mereka yang reaktif kemudian menjalani tes swab polymerase chain reaction (PCR).

"Nanti hasilnya seperti apa. Kalau swab kan butuh beberapa hari, nanti akan tahu positif dan negatifnya," urainya.

Sumber: Kompas.com (Hendra Cipta, Wijaya Kusuma, Achmad Faizal, Cyntia Lova | Editor: Khairina, Abba Gabrilin, Ambaranie Nadia Kemala)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com