Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Truk Bantu Warga Pulang Kampung, Awalnya Curhat di Facebook

Kompas.com - 15/05/2020, 08:00 WIB
Tri Purna Jaya,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


LAMPUNG, KOMPAS.com - Sopir truk bernama M Irfan Kurniawan (22) bercerita tentang upayanya membantu seorang warga Lampung bernama Reno Waldi (26) yang ingin pulang kampung.

Pasca virus corona mewabah di Indonesia, Reno diberhentikan dari tempat kerjanya.

Dia juga diusir dari rumah kontrakan karena tidak mampu membayar.

Namun, berkat bantuan Irfan, Reno bisa pulang kampung dari Tangerang ke Pesawaran secara cuma-cuma.

Baca juga: Warga Bengkulu Ini Mengaku Bisa Membuat PCR Hanya dalam Sehari

Kepada Kompas.com, Irfan mengatakan bahwa sebagai sesama anak perantau, dia memahami perasaan dan kodnisi yang dirasakan Reno.

Namun, pertemuan keduanya bukan terjadi secara unik.

Berawal dari curhat di Facebook

Awalnya, Reno Waldi berkali-kali mengunggah keinginan untuk pulang kampung dengan nada memelas di grup Facebook Info Bakauheni, pada pertengahan April 2020 kemarin.

"Saat itu baru ada info kalau penyeberangan Pelabuhan Merak ke Bakauheni ditutup, kecuali truk dan logistik," kata Irfan saat dihubungi, Kamis (14/5/2020).

Baca juga: Bupati Aceh Tengah Diancam Dibunuh oleh Wakilnya Sendiri

Ketika pertama kali melihat unggahan Reno, Irfan baru saja tiba di Jakarta. Dia mengantarkan logistik berupa gula pasir putih dari Lampung dengan mengendarai Truk Fuso warna hijau.

Irfan yang juga anggota komunitas Romansa Sopir Truk (RST) Putra Lampung ini awalnya tidak berencana menjemput atau mengantar Reno pulang ke Lampung.

"Rencananya enggak lama di Jakarta. Setelah mengantar gula, sudah ada jadwal lagi mengantar logistik bangunan ke Lampung," kata pemuda kelahiran Seputih Banyak, Lampung Tengah tersebut.

Irfan yang bergabung di grup Facebook Info Bakauheni melihat beberapa kali uanggahan Reno untuk pulang ke Lampung.


Irfan semakin penasaran untuk membantu, sampai akhirnya menghubungi Reno secara pribadi melalui WhatsApp.

Ternyata Reno baru saja mendapat pemutusan hubungan kerja (PHK) dari sebuah perusahaan di Balaraja, Kabupaten Tangerang.

"Dia (Reno) juga bilang bahwa dia sudah diusir dari kontrakan, karena enggak bisa bayar. Pas saya hubungi, dia lagi menumpang di rumah tetangga," kata Irfan.

Baca juga: Ilmuwan Jabar Temukan 2 Alat Pendeteksi Corona, Rapid Test Gunakan Swab

Menurut pengakuan Reno, dia sudah mencoba berbagai cara untuk bisa pulang ke Lampung.

Mulai dari menghubungi biro travel hingga para sopir truk di rest area tol.

Namun, karena ada larangan mudik dan akses penyeberangan di Pelabuhan Merak sudah ditutup, usaha Reno menemui jalan buntu.

"Ada yang mau ngasih tumpangan, tapi ongkosnya bisa sampai Rp 1 juta," kata Irfan.

Menyamar supaya bisa lolos

Reno dan Irfan selanjutnya sepakat bertemu di sekitar Pelabuhan Merak.

Irfan kemudian membantu menyamarkan Reno menjadi awak truk.

"Yang boleh menyeberang cuma truk dan angkutan logistik. Pemudik, travel, angkutan umum enggak bisa," kata Irfan.

Begitu tiba di tujuan, Kecamatan Negeri Sakti, Pesawaran, Reno menyodorkan uang untuk pengganti ongkos.

Menurut Irfan, uang itu adalah uang terakhir yang dimiliki Reno.

"Saya lihat, Rp 50.000 ada satu lembar, Rp 5.000 ada satu lembar, sama uang koin. Saya bilang, simpan saja mas," kata Irfan.


Irfan mengaku prihatin dan memutuskan untuk membantu Reno, karena merasa sebagai sesama orang perantau.

"Zaman lagi susah, kasihan, masak mau pulang bayar berjuta-juta," kata Irfan.

Kisah ini sempat diunggah Irfan di Facebook. Cerita ini dikomentari dan disukai lebih dari 1.000 orang.

Saat dihubungi terpisah, Reno mengaku sudah putus asa harus hidup tanpa pekerjaan di Tangerang.

"Sudah enggak punya uang lagi Mas. Kena PHK. Mau makan bingung, bayar kontrakan enggak ada, tapi enggak boleh pulang kampung," kata Reno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com