Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Aceh Tengah Jelaskan Kronologi Ancaman Pembunuhan oleh Wakilnya

Kompas.com - 15/05/2020, 06:23 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TAKENGON, KOMPAS.com - Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar nyaris baku hantam dengan wakilnya sendiri, Firdaus, Rabu (13/5/2020) malam.

Hal itu terjadi saat Shabela sedang melakukan rapat dengan sejumlah dinas terkait penanganan Covid-19 dan bencana banjir bandang yang baru terjadi sore itu.

Secara tiba-tiba, Wakil Bupati Aceh Tengah Firdaus masuk ke ruang tamu pendopo dan mengeluarkan kata makian yang tidak pantas.

Bahkan Shabela Abubakar sebagai mitranya dalam menjalankan pemerintahan diancam bunuh oleh Firdaus.

Berikut kronologi pengancaman versi Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar.

Baca juga: Tak Dilibatkan Dalam Proyek Rp 17 Miliar, Wakil Bupati Aceh Tengah Ancam Bunuh Bupatinya

Malam itu, Rabu (13/5/2012), sekitar pukul 21.00 WIB, Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar sedang melakukan rapat kecil dengan tiga dinas di ruang tamu pendopo bupati setempat.

Pertemuan itu dilakukan usai pelaksanaan shalat tarawih. Mereka membahas kesiapan terkait penanganan Covid-19 dan banjir bandang yang terjadi di sejumlah desa di Aceh Tengah yang baru beberapa jam terjadi.

Tidak lama kemudian, seorang ajudan bupati menyampaikan pesan kepada Shabela bahwa Wakil Bupati Aceh Tengah Firdaus meminta waktu untuk bertemu. Wabup meminta masuk dari pintu belakang.

Shabela kemudian meminta ajudan memberitahukan kepada Wabup untuk menunggu, karena pembicaraan yang sedang dilakukan dianggap penting karena menyangkut kebencanaan.

Karena merasa didesak, ajudan kemudian menjumpai Shabela kembali dan menyampaikan bahwa kedatangan Wabup ingin berbicara persoalan yang penting.

Orang nomor satu di Aceh Tengah itu pun akhirnya mempersilakan Wabup Firdaus masuk dengan catatan melalui pintu depan.

Setelah masuk ke ruang tamu, Firdaus menyalami kepala dinas yang sudah lebih awal hadir, lalu mendekat ke arah bupati.

Bukannya duduk di sofa yang kosong untuk memulai perbincangan, Wabup langsung memaki dengan menyebut nama hewan dan menghina Shabela.

Shabela terkejut dengan sikap wakilnya, apalagi Firdaus bicara dengan nada tinggi di depan kepala dinas yang hadir.

Berawal dari proyek

Firdaus yang juga ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Aceh Tengah itu kemudian menunjukkan secarik kertas yang ditandatangani oleh Wabup sendiri.

Kertas itu berisi coretan berupa daftar proyek yang dituding dikerjakan oleh bupati, senilai lebih dari Rp 17 miliar.

Shabela pun emosi dan berusaha mendekati Firdaus yang berdiri di belakang sofa tamu bagian kanan.

Sempat hampir terjadi benturan fisik. Namun malah Firdaus terhuyung dan hendak terjatuh. Lalu sejumlah ajudan menahan tubuh Firdaus serta mengingatkan bupati untuk tidak memukulnya.

"Saya respons dengan berdiri dan langsung datang mendekati, tapi belum lagi tersentuh, Firdaus sudah terhuyung mau terjatuh karena tidak seimbang badan, mungkin karena dia emosi," ujar Shabela kepada Kompas.com, Kamis (14/5/2020) malam.

Firdaus terus mengumpat dan mengancam akan membunuh bupati.

Wabup Firdaus menunjukkan kertas berisi daftar proyek yang dituding dikendalikan oleh Shabela senilai lebih dari 17 miliar.

Shabela mengaku merasa tidak mengerti tentang proyek yang dialamatkan kepadanya. Shabela semakin tidak terima atas sikap wakilnya tersebut.

Beberapa orang yang ada di rungan langsung berdatangan mengamankan kedua pasangan yang semasa Pilkada 2017 lalu dijuluki "Shafda" yang merupakan singkatan dari nama Shabela-Firdaus, agar tidak saling baku hantam.

Adik wakil bupati ikut mengancam

Namun masalah tidak selesai sampai di situ. Adik kandung Firdaus yang biasa dipanggil Irul, tiba-tiba masuk dan memaki Shabela dengan kata-kata kasar, serta mengancam akan membunuhnya. 


Kali ini kedua kakak beradik itu bahkan mengancam akan membunuh keluarga bupati serta penghuni pendopo.

Merasa dihina, Shabela semakin emosi dan mengejar kedua orang itu hingga ke depan pintu.

Setelah berada di luar, Shabela melihat ada sekitar 5 orang yang dianggap akan menyerangnya. Shabela kemudian kembali masuk ke ruangannya.

"Setelah berada di luar, saya melihat ada sekitar lima orang yang seolah bersiap untuk menyerang saya. Tapi saya melihat dari dalam, saya tidak mau keluar ruangan," kata Shabela.

Sementara di luar ruangan, adik kandung Firdaus, Irul masih terus mengomel dan menyampaikan nada ancaman pembuhan kepada salah seorang anak laki-laki Shabela yang juga sedang berada di luar ruangan.

Shabela mengaku kembali mendengar kalimat bernada ancaman pembunuhan terhadap diri dan keluarganya dan hal itu bisa dilakukan sewaktu-waktu di luar Kabupaten Aceh Tengah.

Teriakan Firdaus dan adik laki-lakinya di halaman pendopo ternyata terdengar sampai di luar pagar, sehingga menjadi perhatian sejumlah warga.

Apalagi di depan pendopo bupati terdapat sejumlah toko yang sudah buka setelah pelaksanaan shalat tarawih.

"Jadi karena mereka teriak-teriak di luar, ya jadi perhatian warga. Apa itu tindakan pantas dari seorang wakil bupati?" tanyanya.

Sejumlah aparat kemudian datang ke lokasi untuk meredam situasi panas itu.

Shabela mengatakan, tak terima dengan kalimat bernada ancaman pembunuhan dan makian dengan nama hewan terhadap penghuni pendopo. Ancamn itu berarti tertuju kepada ibunya yang sudah renta dan istri serta anak dan cucunya yang juga tinggal di pendopo.

Bahkan Shabela mendengar ibu, istri, anak serta cucunya yang ada di dalam kamar berteriak histeris akibat keributan yang terjadi di ruang tamu. Mereka takut terjadi hal yang tak diinginkan.

Akhirnya setelah sejumlah aparat kepolisian datang, ketegangan mereda. Wabup Firdaus bersama rombongan pergi meninggalkan lokasi.

Baca juga: Cerita di Balik Bupati Aceh Tengah Diancam Dibunuh Wakilnya, Proyek Rp 17 Miliar hingga Sakit Hati

Shabela selaku Bupati Aceh Tengah berencana memidanakan wakilnya itu pada Jumat (15/5/2020).

Shabela membawa kasus itu ke ranah hukum agar kejadian serupa tidak terulang, dan wakilnya sebagai pejabat negara dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com