Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Ancam Bunuh Bupati, Ini Penjelasan Wakil Bupati Aceh Tengah

Kompas.com - 14/05/2020, 23:30 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TAKENGON, KOMPAS.com - Wakil Bupati Aceh Tengah Firdaus membantah informasi yang menyebut bahwa dia mengancam akan membunuh Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar.

Hal itu disampaikan Firdaus saat ditemui Kompas.com di rumah dinasnya di Aceh Tengah, Kamis (14/5/2020).

Baca juga: Bupati Aceh Tengah Diancam Dibunuh oleh Wakilnya Sendiri

Firdaus membenarkan bahwa dia mendatangi Pendopo Bupati dan menjumpai Shabela Abubakar pada Rabu malam.

Firdaus mengakui bahwa pada saat itu dia datang dalam kondisi emosi.

Firdaus merasa selama ini tidak dihargai sebagai Wakil Bupati.

Hal tersebut yang membuat dia akhirnya meluapkan kekesalannya langsung kepada orang nomor satu di Aceh Tengah itu.

"Saya tidak ingat ada mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas, apalagi mengancam. Namun saya meluapkan kekesalan saya kepada Bupati, karena merasa tidak dihargai sebagai wakilnya," kata Firdaus.

Baca juga: Warga Bengkulu Ini Mengaku Bisa Membuat PCR Hanya dalam Sehari

Mengenai proyek yang dipersoalkan kepada Shabela, menurut Firdaus, itu tentang proyek di sejumlah instansi senilai lebih kurang Rp 17 miliar.

Proyek tersebut telah ditayangkan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkab Aceh Tengah tanpa sepengetahuan dirinya.

"Ini kegiatan Dinas Kesehatan dan RSU Datu Beru, tidak ada koordinasi dengan saya selaku wakilnya. Ini kan tidak pantas," sebut Firdaus.

Bukan hanya itu, sejumlah kebijakan Shabela saat memimpin Aceh Tengah dinilai kurang berkoordinasi dengan bawahannya.

Menurut Firdaus, salah satunya terkait mutasi.

 

Bupati mengeluarkan kebijakan tanpa ada koordinasi dengan Wakil Bupati.

Soal komitmen pelimpahan kewenangan juga dipermasalahkan oleh Firdaus.

Dia menganggap Shabela ingkar terhadap komitmen yang dibangun sebelum mencalonkan diri sebagai pasangan kepala daerah.

"Kita punya komitmen tertulis dan tidak tertulis saat kita calon sampai saat baru menjabat. Saya rasa komitmen tertulis itu sudah dibuang oleh dirinya (Shabela)," kata Firdaus.

Baca juga: Banjir Bandang di Aceh Tengah, Suara Dentuman hingga Mobil Terseret Arus

"Ada beberapa dinas yang kewenangannya menjadi kewenangan saya, ada sekitar delapan dinas. Namun ternyata tidak sesuai kesepakatan," kata Firdaus.

Terkait pernyataan Shabela yang akan melaporkan kasus ini ke aparat penegak hukum, Firdaus mengaku siap untuk menghadapi proses tersebut.

"Silakan, saya siap menghadapi. Namun saya juga akan melaporkan Shabela terkait kasus yang lebih besar dari kasus ini," kata Firdaus.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar nyaris baku hantam dengan Wakil Bupati Aceh Tengah Firdaus, pada Rabu malam.

Hal itu terjadi saat Bupati sedang melakukan rapat dengan sejumlah dinas terkait penanganan Covid-19 dan bencana banjir bandang yang baru terjadi.

Menurut keterangan Shabela, secara tiba-tiba Firdaus masuk ke ruang tamu Pendopo dan mengeluarkan kata-kata makian dengan tidak pantas.

Bahkan, menurut Shabela Abubakar, Firdaus mengancam akan membunuhnya.

"Tiba-tiba Saudara Firdaus datang dan berteriak dengan kata-kata tidak pantas. Dia kemudian menyebut kami yang ada di Pendopo dengan sebutan hewan, lalu mengancam bunuh saya dan anak saya," kata Shabela saat dihubungi.

Shabela berencana melaporkan perbuatan Firdaus kepada polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com