Para mahasiswa asal Jember yang tinggal di asrama pun harus patungan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup.
"Kita yang di asrama sempat iuran (patungan), kalau kondisi teman-teman di luar asrama mereka mandiri. Ya kondisinya sedikit mengenaskan, karena warung pada tutup," urainya.
Mereka pun sempat bisa bernafas lega. Sebab mendapat bantuan logistik dari masing-masing kampus.
Namun seiring berjalanya waktu sebagian kampus sudah menghentikan bantuan logistik.
"Beberapa kampus sudah stop, mungkin karena terkendala pembiayaan," ungkapnya.
Baca juga: Gubernur NTB Beri Bantuan untuk Mahasiswa yang Tidak Mudik
Alhasil para mahasiswa asal Jember yang di asrama pun harus memutar otak untuk bisa memenuhi kehidupan mereka selama di Yogyakarta.
IKPMJ kemudian berinisiatif untuk membuat proposal untuk mendapatkan bantuan logistik.
"Yang paling kita khawatirkan itu kondisi teman-teman yang di luar asrama, karena mereka mandiri. Dari situ, IKPMJ mengajukan bantuan dengan membuat proposal ke Pemkab Jember," bebernya.
Setelah bersabar menanti, Pemerintah Kabupaten Jember merespons proposal yang diajukan oleh para mahasiswa.