KOMPAS.com - Detik-detik banjir bandang menerjang Kampung Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Rabu (13/5/2020) sore, sempat terekam video oleh warga.
Dalam video tersebut, banjir bandang tampak menyeret satu unit mobil milik Kepala Desa Paya Tumpi Idrus Syahputra terseret air dan material lumpur yang bercampur batu dan kayu.
Tak hanya itu, satu unit mobil lainnya hanyut terbawa material lumpur dan membuat panik warga di sekitar.
"Mobil Reje (Kades) lengket ke pagar akibat diterjang longsor. Kalau tidak tersandar di pagar, ya bakal sama hanyut seperti mobil kijang kapsul yang sempat parkir di depan rumah Reje tadi," ucap Sri Waluyo, warga di Kampung Paya Tumpi.
Baca juga: Gadis Korban Perkosaan Ditawari Rp 1 Milar untuk Cabut Laporan Polisi, Ini Fakta Lengkapnya
Selain itu, Waluyo mengatakan, dirinya juga mendengar suara dentuman yang tidak jauh dari rumahnya.
Tidak lama setelah itu, dia keluar rumah dan mengecek sumber suara dentuman keras itu. Saat itu, dirinya melihat empat unit rumah tetangganya sudah dimasuki lumpur.
"Diduga parit di depan rumah Reje tersumbat, tidak mampu menampung air, jadi rumah Reje terkena dampak," kata Sri Waluyo saat ditemui di lokasi kejadian.
Akibat banjir tersebut, jalan Takengon-Bireuen yang berada tidak jauh dari desa itu tidak dapat dilalui kendaraan.
Dilansir dari Antara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, bahaya banjir masih berpotensi terjadi di pesisir utara-timur Aceh, karena hadirnya low pressure atau tekanan rendah di wilayah tersebut yang mengakibatkan turunnya hujan sedang hingga lebat.
"Kalau kita lihat dalam dua hari ini, masih berpotensi hujan sedang hingga lebat. Ini, dikarenakan masih adanya low pressure di sebelah utara Aceh," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Metrologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh, Zakaria di Aceh Besar, Rabu.
Ia menjelaskan, udara bertekanan rendah di langit provinsi paling barat Indonesia tersebut akibat pengaruh cuaca dari Selat Malaka atau wilayah perbatasan negara jiran Malaysia.
Baca juga: Banjir Bandang Terjadi di Sejumlah Wilayah Aceh Tengah, 57 Jiwa Mengungsi
Selain itu, ancaman tanah longsor mengintai wilayah barat-selatan Aceh.
Menurut Zakaria, warga di kawasan Woyla, Aceh Barat perlu waspada akan potensi tersebut.
"Potensi longsor lainnya di Aceh meliputi Aceh Tengah, Aceh Utara terutama bagian tengah yang melintas ke Bener Meriah, Bireuen, Bener Meriah sendiri, Aceh Tenggara, dan Subulussalam," tuturnya.
"Di Kecamatan Kebayakan bencana terjadi di kampung Paya Tumpi Induk yang berimbas kepada 11 KK dengan 33 jiwa, Kampung Paya Tumpi Baru 7 KK atau 24 Jiwa, dan Kampung Pinangan 29 KK atau 96 jiwa. Dan di Kecamatan Bebesen di Kampung Daling dengan korban terdampak 19 KK dan 48 jiwa," ujar Azemi seperti yang tertulis dalam laporan.
Selain itu, dua warga dilaporkan mengalami luka ringan, yakni 1 warga Kampung Paya Tumpi Baru dan seorang korban lagi merupakan warga Kampung Paya Tumpi Induk.
(Penulis: Kontributor Takengon, Iwan Bahagia | Editor: Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.